Ratusan Pohon yang Ditebang di Monas Diganti dengan Tabebuya & Cemara Norfolk
Merdeka.com - Lahan di kawasan Monumen Nasional (Monas) bagian selatan menuai kritik dari koalisi pejalan kaki. Melalui akun Twitter @trotoarian, pekerjaan revitalisasi di atas lahan sekitar 4 hektare itu dianggap kontradiktif.
Koalisi Pejalan Kaki keberatan karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan kegiatan revitalisasi dengan mengorbankan pohon. Pepohonan besar di lahan tersebut ditebang.
Pantauan merdeka.com Jumat siang, lahan tersebut sudah hampir rata berwarna cokelat. Terdapat satu truk molen terdengar sedang mengaduk campuran semen dan pasir.
Selain truk molen, ada pula satu unit ekskavator berwarna hijau yang sedang tidak dioperasikan. Namun di depannya, terlihat gundukan tanah.
Pagar yang mengelilingi area lahan itu terpasang spanduk besar dan bertuliskan "Mohon maaf atas ketidaknyamanan anda sedang dilaksanakan kegiatan revitalisasi kawasan Monumen Nasional dan Plaza Selatan Monas, ruang terbuka publik yang juga berfungsi sebagai plaza upacara dan plaza parade".
Sementara itu, wujud pepohonan yang sudah ditebang tidak terlihat. Pihak keamanan kawasan revitalisasi pun mengaku tidak tahu keberadaannya. Hanya saja, petugas yang enggan disebut namanya itu mengaku penebangan pohon sudah dilakukan sejak lama.
"Enggak kemarin, sudah agak lama," kata petugas keamanan itu, Jumat (17/1).
Pria berkumis itu enggan menjelaskan detil bagaimana proses penebangan berlangsung dan siapa yang melakukan penebangan. Secara singkat dia hanya menjawab "tidak tahu".
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Isa Sanuri mengklarifikasi pekerjaan revitalisasi saat ini tidak mempertimbangkan ekosistem yang ada, seperti pohon. Kepada merdeka.com, Isa mengatakan bahwa usai revitalisasi, pohon akan dikembalikan di tempat semula.
"Untuk pohon itu nanti dikembalikan ke sisi di lapangan IRTI. Nantinya enggak ada lapangan, enggak ada parkir lagi, nantinya ditanamin pohon. Jadi jalur hijau," kata Isa.
Pihak (Moda Raya Terpadu) MRT, turut bersuara menanggapi kritik atas proyek itu. Sebab, selain revitalisasi yang diperuntukkan plaza atau alun-alun, di lahan itu juga melintas terowongan untuk MRT.
Kepala Departemen Corporate Communication PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan penebangan harus dilakukan untuk pembangunan dinding bawah tanah.
"Iya dipangkas yang kami buat dinding bawah tanah. Kan ada pohon, dibersihkan dulu. Kalau tidak, alat tidak bisa masuk," kata Tomo.
Tomo menegaskan, pihak MRT akan bertanggung jawab mengenai keberadaan pepohonan yang sudah ditebang. Nantinya, pihak MRT akan menanam 800 pohon Tabebuya dan 120 Cemara Norfolk. "Diganti dengan 800 Tabebuya, 120 Cemara Norfolk," ujarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur Lewat Ventilasi, Dua Orang Berhasil Diamankan
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaMenteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaTak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat
Proyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kilas Balik Menhan Prabowo Memperkuat Pertahanan Indonesia di 2023
Menhan Prabowo terus berkomitmen dalam memperkuat dan memodernisasi pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetum Perindo Hary Tanoesoedibjo Datangi Polda Metro Saat Jubir TPN Aiman Diperiksa
Hary Tanoesoedibjo (HT) mengaku hanya untuk melihat dan memantau langsung proses penyidikan
Baca SelengkapnyaBegini Konsep Kota Besar Masa Depan di Indonesia yang Dijanjikan Gibran
"Kalau enggak ya kotanya jadi bangunan beton semua, dan pasti akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti banjir, polusi, dan lain-lain," kata Gibran.
Baca SelengkapnyaSebar 7.000 Personel Amankan TPS, Irjen Karyoto: Jangan Terlena dengan Situasi Terlihat Landai!
Keduanya memimpin langsung jalannya apel pergeseran pasukan digelar di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/2).
Baca SelengkapnyaAnies Tuding Miliki Lahan 340 Ribu Hektare, Prabowo: Salah, Mendekati 500 Hektare
Prabowo menegaskan tanah itu tak perlu didebatkan. Karena kepemilikan tanah itu merupakan sistem pinjam pakai dengan negara.
Baca SelengkapnyaBuntut Tahanan Kabur, Kapolsek & Wakapolsek Tanah Abang Dimutasi
Ia dimutasi menjadi Kasubbagrenprogar Bagren Polres Metro Jakarta Pusat. Posisi yang ditinggalkannya itu diisi oleh AKP Acep Atmadja.
Baca Selengkapnya