Ratapan Istri Sopir Taksi Dibunuh Anggota Densus 88: Saya Harus Gantikan Cari Nafkah

Selasa, 7 Februari 2023 17:41 Reporter : Bachtiarudin Alam
Ratapan Istri Sopir Taksi Dibunuh Anggota Densus 88: Saya Harus Gantikan Cari Nafkah Istri Sopir Taksi Online yang Dibunuh Anggota Densus 88. Bachtiaruddin

Merdeka.com - Rusni Masna Asmita B. alias Meta hanya bisa tertunduk lesu dan meneteskan air mata usai mencari kejelasan atas kasus pembunuhan yang menimpa suaminya Sony Rizal Taihitu (59). Sony tewas di tangan anggota Densus 88 Antiteror berinisial Bripda HS.

Dengan memakai kerudung kuning, Meta beserta keluarga dan tim penasihat hukum mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk meminta kejelasan terkait penyelidikan kasus kematian suaminya. Meta mengaku awalnya merasa kesulitan ketika mencari keadilan atas kasus yang menewaskan suaminya yang kini ditangani Polda Metro Jaya.

"Saya adalah istri korban, saya juga bingung disaat saya mendatangi orang yang ada di sini saya tanya, apakah pelakunya sudah ditemukan? Katanya sudah, pada hari pertama pukul 16.00 Wib sore," kata Meta kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/2).

istri sopir taksi online yang dibunuh anggota densus 88
Bachtiaruddin

Kala itu, Meta mengaku sempat diminta agar kasus ini hanya akan disampaikan kepada pihak keluarga. Namun, kabar itu tak kunjung ada kejelasan hingga akhirnya, Meta datang ke Mapolda Metro Jaya untuk mencari keadilan.

"Tapi dia katakan mereka akan lakukan, jadi tolong diinikan dulu, maksudnya hanya keluarga inti saja yang boleh tahu. Tapi dia bilang juga kepada kami bahwa dia akan memberitahukan minggu ini untuk reka ulang," ucap dia.

Bahkan sambil menangis, Meta mengungkap perasaan sedihnya yang tak kunjung dapat kejelasan. Sejak insiden perampokan Senin (23/1) lalu ditangani Polres Metro Kota Depok, hingga akhirnya baru mendapat kejelasan saat dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

"Tapi sampai kami menunggu tidak ada kabar berita dari sini, sehingga saya merasa karena kami orang susah, orang tidak mampu ataupun tidak ada pelaporan dari saya, sehingga masalah ini disepelekan seperti itu," ujar dia.

"Sehingga saya kembali berbicara dengan keluarga. Gimana caranya agar bisa diselesaikan urusan suami saya, karena dia adalah tulang punggung saya," tutur Meta.

Hampir dua pekan berselang, Meta berharap agar kasus yang menewaskan suaminya segera diproses dengan hukuman setimpal. Sebab, dia merasa sangat kehilangan dengan adanya kasus ini.

"Saya juga minta tadi agar secepat mungkin ini selesai biar saya bisa menata ke depan, karena saya harus menggantikan posisinya mencari nafkah. Saya tidak mau hanya urusan bolak-balik ke tempat ini (Polda), terima kasih," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Keluarga Sempat Sulit Mengakses Informasi Kematian Korban

Pada kesempatan yang sama, Kuasa hukum keluarga korban, Jundri R Berutu mengungkap jika pihak keluarga sempat mengalami kesulitan dalam mengakses informasi atas kematian Sony Rizal Taihitu.

"Pada prinsipnya memang tujuan kita datang hari ini adalah untuk membuka laporan. Karena selama ini kita tidak pernah mendapatkan perkembangan informasi," kata dia.

"Sementara kami menghitung sudah 2 Minggu satu hari tapi kita belum mendapat perkembangan. Untuk itu kami datang untuk membuka laporan tetapi SPKT tidak memperkenankan kami untuk membuka laporan. Dengan alasan sudah ditangani unit Resmob. Nah kemudian, kami tadi juga sudah ke unit Resmob juga," tambah dia.

Hingga akhirnya, Jundri bersama keluarga mendapatkan kejelasan atas sosok pelaku yang ternyata Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror berinisial HS berpangkat Bripda.

"Penyidik sudah melakukan pemeriksaan, pelaku suda ditahan tetapi tidak dapat memastikan apakah pelaku masih aktif, tetapi disebutkan masih aktif di Densus 88 dengan inisial HS," kata Jundri saat ditemui awak media di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/2).

Jundri menyampaikan jika identitas pelaku berinisial HS ini disampaikan oleh penyidik, berdasarkan sejumlah barang bukti dari pelaku yang diamankan berupa tas ransel, pisau, termasuk kartu anggota yang ada di dalam dompet.

Sementara untuk kasus ini, lanjut Jundri, pihak keluarga berharap bisa diungkap secara terang benderang. Tidak hanya mendasarkan pasal 338, 351 ayat 3 dan Pasal 65 KUHP, tetapi pelaku juga bisa dijerat Pasal 340 dan 339 KUHP, dengan hukuman maksimal pidana mati.

"Motifnya yang pasti berdasarkan informasi penyidik memang niat mencuri kendaraan, secara pribadi kami sebagai orang hukum memang sudah direncanakan," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Pelaku Sudah Ditahan

Secara terpisah, Polda Metro Jaya juga telah membenarkan jika pihaknya telah menahan Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 berinisial HS yang diduga terlibat dalam aksi perampokan driver ojek online (ojol) di Depok.

"Sudah ditahan," kata Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (7/2).

Tommy masih belum bisa menjelaskan terkait dengan duduk perkara kasus perampokan yang menimpa Sony Rizal Taihitu (59) oleh HS yang diduga merupakan anggota bermasalah.

"Anggota Densus, (pelaku) Anggota bermasalah lebih tepatnya," singkat Tommy.

Sementara, Kabag Banops Densus 88, Kombes Aswin Siregar membenarkan jika kasus perampokan yang dilakukan anggotanya Bripda HS terhadap korban bernama Sony Rizal Taihitu (59) telah ditangani Polda Metro Jaya.

"Hal ini nanti akan disampaikan oleh Humas Polda Metro Jaya," jelas Aswin saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (7/2).

Meski enggan untuk berkomentar lebih lanjut dan menyerahkan penyidika sepenuhnya kepada Polda Metro Jaya. Aswin hanya menegaskan jika pihak Densus 88 tidak akan mentolerir anggota yang melakukan tindakan pelanggaran hukum.

"Pimpinan Densus 88 AT tidak mentolerir pelanggaran hukum yang dilakukan oleh personel Densus 88. Informasi lengkapnya silahkan ke penyidik Polda Metro Jaya," ucapnya. [gil]

Baca juga:
Cek CCTV, Keluarga Korban Yakin Ada yang Bantu Anggota Densus 88 Rampok Driver Ojol
Respons Densus 88 Terkait Anggotanya Terlibat Pembunuhan Sopir Taksi Online
Polisi Tangkap Anggota Densus 88 Pembunuh Sopir Taksi Online di Depok
Kronologi Sopir Taksi Online Dibunuh di Depok, Pelaku Diduga Anggota Densus 88
Sopir Taksi Online di Depok Diduga Dibunuh Anggota Densus 88, Ada Bukti Kartu Anggota

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini