Rapid Test Covid-19 Jadi Screening Awal Dinkes DKI Terhadap Pengungsi Banjir
Merdeka.com - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari memastikan seluruh pengungsi yang terdampak banjir akan menjalani rapid test sebagai langkah penanganan Covid-19. Nantinya, jika hasil rapid test reaktif, pengungsi tersebut baru akan dilakukan tes swab dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Jadi kalau memang ada pengungsian, pertama protokol pengungsi semuanya akan dilaksanakan test screening dengan rapid, kalau memang dia nanti reaktif ya kita akan tindak lanjut dengan swab," ucap Erizon kepada merdeka.com, Rabu (2/12).
Selama menunggu hasil swab, pengungsi yang hasilnya reaktif saat rapid test akan dipisah dengan pengungsi yang non reaktif. Kemudian, jika hasil swab menunjukan negatif Covid-19, pengungsi dipersilakan bergabung dengan pengungsi lainnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Namun apabila hasil swab menunjukan positif Covid-19, Erizon mengatakan pihaknya akan mengirim pengungsi tersebut ke tempat isolasi terkendali milik pemerintah seperti Wisma Atlet.
"Sambil menunggu hasilnya (hasil swab test) dia akan dipisahkan dengan pengungsi lainnya yang non reaktif, kalau nanti hasilnya ternyata negatif ya boleh bergabung dengan rekan pengungsian dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan namun apabila hasilnya positif akan kita rujuk ke tempat isolasi milik pemerintah," jelasnya.
Di musim hujan, pihaknya tidak melarang warga yang hendak melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, namun harus memenuhi sejumlah persyaratan dan penilaian.
"Kalau dia rumahnya memungkinkan untuk isolasi mandiri masih dibolehkan. Karena kita lihat wisma atlet saja tingkat keterisiannya sudah 90 persen, hotel-hotel yang disediakan pemerintah juga penuh namun kalau memang tidak memungkinkan di rumahnya ya kita harus pikirkan seperti isolasi di tempat yang lebih baik tentu saja," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya