Rano Karno Ingin Jakarta Punya Festival Film Bertaraf Internasional
Festival ini bukan hanya film pendek tetapi film yang berkualitas internasional.

Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno berkeinginan agar Jakarta memiliki festival film yang bertaraf internasional. Festival ini bukan hanya film pendek tetapi film yang berkualitas internasional. Hal tersebut disampaikan usai nonton bareng film Jumbo di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Sabtu (12/4).
"Ada keinginan saya, Jakarta harus memiliki festival film bertaraf internasional. Saya tidak menganggap Jakarta Film Week tidak internasional, Itu juga internasional, tapi mungkin dia bukan blockbuster," jelasnya, seperti dilansir Antara.
"Selain ada film yang dikompetisikan juga ada kritik film dan filmnya juga masuk di blockbuster (film yang populer dan sukses secara finansial)," lanjut pria yang akrab disapa Bang Doel ini.
Rano menyatakan di Indonesia saat ini baru memiliki Festival Film Bandung dan Jogja Asian Film Festival. Karena itulah dia juga ingin membuat Jakarta Film Festival.
"Harus ada bahasa Jakarta-nya, tujuannya nanti ke sana," ujarnya.
Bang Doel menambahkan, dia akan mengajak sejumlah ahli di bidang film untuk menggelar rencana tersebut karena Jakarta akan menjadi Kota Global.
"Saya akan mengajak teman-teman atau orang-orang yang expert (memiliki keahlian) dalam kaitan festival. Kita hanya memberikan fasilitas, karena salah satu persyaratan dari Kota global adalah berkebudayaan, nah film, musik, animasi Itu bagian dari kebudayaan, intinya itu sebetulnya," ucapnya.
Pada Mei 2025, Pemprov DKI Jakarta akan membuka gerai di festival film Cannes di Prancis.
"Artinya kita ternyata sudah lima tahun bekerja sama membuat Jakarta Film Week, jadi semua film-film pendek yang dibuat di dalam festival Jakarta Film Week akan dijadikan market," cetusnya.
Bang Doel mengundang semua produser film Indonesia untuk mengikuti Festival Film Cannes, karena di sana selain kompetisi juga ada pasar film.
"Jadi mereka tidak perlu lagi sewa tempat, mereka cukup ada di Jakarta booth (stand) yang memang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta," ucapnya.