Merdeka.com - Putri Rahmawati tewas dengan luka gorok di lehernya. Pelaku tak lain merupakan teman lelakinya sendiri, Herman. Terkuak, motif dari kasus pembunuhan sadis tersebut karena perempuan 24 tahun itu diduga tengah hamil.

Karena itu, korban bercerita dan meminta kandungannya dijadikan. Namun, pelaku tak terima dengan pernyataan itu. Sebab, hubungan keduanya tak disetujui oleh keluarga dari Rahmawati.

"Dia menolak (Dijadikan)," kata seorang anggota Polda Metro Jaya di tempat kejadian perkara (TKP), Senin (26/08) malam.

Kendati demikian, antara korban dan pelaku sempat terlibat cek-cok, di saat terjadi keributan itu, korban ke kamar mandi untuk buang air kecil. Tak disangka, pelaku dari belakang menikam leher korban kemudian menyayatnya hingga korban tewas di lokasi kejadian.

"Cek-cok dulu," ujar anggota dengan perawakan besar tersebut.

Usai membunuh, pelaku lantas membuang pisau yang digunakan ke saluran air di pinggir Jalan Raya Jatiwaringin, Pondokgede atau persis di samping kanan depan gang masuk ke dalam rumah kontrakannya.

Hubungan keduanya tak disetujui dibenarkan oleh anggota keluarga Rahmawati. Bahkan, Herman sendiri sempat diusir dari kediaman korban di Perumahan Graha Indah, Jakamulya, Bekasi Selatan. Alasannya, identitas Herman tak jelas.

Penyidik saat ini tengah mencari barang bukti yang dibuang tersangka di saluran air, di pinggir Jalan Raya Jatiwaringin, samping kanan gang keluar rumah kontrakan tersangka.

Tercatat dua kali penyidik datang ke lokasi. Pertama tim yang terlihat lima orang turun dari mobil itu datang sekitar pukul 20.00 WIB. Namun karena warga berdatangan, petugas kemudian meninggalkan lokasi.

Sekitar dua jam kemudian, petugas kembali datang. Namun, saat dilakukan pencarian, petugas belum menemukan, karena lumpur di saluran air tersebut sangat dalam. Informasinya, petugas akan melakukan pencarian pada dini hari melibatkan warga sekitar.