Merdeka.com - Muhammad Rizki (20) dan Muhamad Yunus (21), pelaku penodongan dengan modus menuduh korban telah menganiaya adik atau temannya, ditangkap petugas Reskrim Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (16/1) malam. Keduanya biasa melancarkan aksinya di kolong Flyover Kebayoran Lama.

"Keduanya memang DPO kita, sudah lama kita buru," terang Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Lama, Iptu Alfred kepada merdeka.com, Kamis (17/1).

Alfred menjelaskan, penangkapan kedua tersangka bermula atas laporan korban bernama Asep. Saat itu, korban hendak pulang menuju rumahnya di daerah Permata Hijau, Jakarta Selatan, dengan menyetop bus di bawah Flyover Kebayoran Lama.

Asep kemudian dihampiri oleh keempat pelaku. Mereka kemudian menuduh Asep telah menganiaya adiknya. Karena tidak merasa melakukan penganiayaan, korban pun membantah tuduhan tersebut.

Di bawah ancaman pisau, Asep disuruh mengakui perbuatannya. Sementara, pelaku lain mengambil handphone milik korban.

"Modusnya menuduh korban telah menganiaya adiknya dan mengambil handphone korban," jelasnya.

Usai mengambil handphone korban, para pelaku kemudian melarikan diri. Asep lantas melaporkan kejadian yang menimpanya ke Mapolsek Kebayoran Lama. Polisi kemudian menangkap dua pelaku sekitar pukul 22.00 WIB. Sementara, dua pelaku lainnya kini masih menjadi buruan polisi.

"Dua pelaku lagi masih kita buru, dan kasusnya sedang dalam proses pengembangan mengingat sudah banyak korban yang melapor," papar Alfred.