Merdeka.com - PT MRT Jakarta siap mendapat kucuran dana segar sebesar £1,25 miliar atau sekitar Rp22,3 triliun lebih, setelah Kerajaan Inggris berminat untuk memberikan pinjaman. Pinjaman tersebut sebagai komitmen dan dukungan Kerajaan Inggris dalam pengembangan MRT Jakarta.

"Dengan senang hati saya mengonfirmasikan Expression of Interest atau penyampaian minat dari UK Export Finance terkait pemberian pinjaman ekspor senilai 1,25 miliar poundsterling untuk pengembangan koridor MRT Jakarta serta pengembangan proyek urban regeneration di Jakarta," kata UK Prime Minister’s Trade Envoy to the Asean EC, Indonesia, Malaysia, dan the Philippines Richard Graham MP saat berkunjung ke kantor PT MRT Jakarta, Kamis (16/6).

Richard berujar, pinjaman untuk pengembangan MRT dinilai akan membantu mengubah gaya masyarakat kota Jakarta dalam hal penunjang mobilitas.

Mendapat pinjaman tersebut, Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menyambut baik hal tersebut. Dia juga menyampaikan, terima kasih atas kunjungan dari perwakilan Inggris terhadap pengembangan MRT.

Lebih lanjut, William menuturkan, bahwa kedatangan perwakilan Inggris merupakan pertemuan lanjutan setelah sebelumnya jajaran direksi PT MRT Jakarta bertemu di London, Kerajaan Inggris pada Mei 2022.

"Kami membicarakan tentang dukungan Kerajaan Inggris terhadap pengembangan koridor MRT Jakarta," jelas William.

Dalam kunjungan tersebut, imbuhnya, PT MRT Jakarta menandatangani nota kesepahaman antara PT MRT Jakarta dan Crossrail International terkait peningkatan kapasitas termasuk struktur organisasi dan alternatif skema pendanaan untuk pengembangan jalur MRT Jakarta, strategi perencanaan dan penyampaian untuk fase lanjutan, dan strategi pembangunan koridor ekonomi, sosial, hijau berkelanjutan sepanjang jalur MRT Jakarta.

"Bahkan, dalam kunjungan ini, kami juga membicarakan kemitraan yang terbaik sebelum pertemuan puncak G20 mendatang," ujarnya.

Kemudian, lanjut William, PT MRT Jakarta akan segera mengoordinasikan surat penyampaian minat dari Kerajaan Inggris ini kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi DKI Jakarta sebagai pengampu kebijakan proyek pengembangan MRT Jakarta.