Merdeka.com - Pembangunan jalan layang (flyover) di Pancoran, Jakarta Selatan, dikeluhkan banyak warga karena semakin memperparah macet lalu lintas. Kemacetan itu juga dirasakan Presiden Joko Widodo.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mendapat keluhan dari Presiden Jokowi saat bertemu di Musyawarah Rembuk Nasional di Hotel Bidakara, Rabu kemarin.

Menanggapi keluhan Jokowi, Ahok mengingatkan macet yang mengepung Jakarta saat ini karena sejumlah proyek yang mereka gagas saat keduanya masih bersama pemimpin Jakarta.

"Saya kemarin ketemu Pak Jokowi. Dia mengeluhkan Pancoran yang macet. Aku ingatkan ‘Kan dulu kita yang putuskan pak," kata Ahok menirukan perbincangannya dengan Jokowi. Hal itu disampaikan Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).

Saat proyek itu pertama kali dibahas, pihak konsultan sudah memberikan gambaran proyek ini bakal menimbulkan kemacetan yang lebih parah. Menurut Ahok, cara yang memungkinkan agar kemacetan itu berkurang dengan mempercepat pengerjaan.

"Jika pembangunan berjalan lambat, manfaat flyover tidak akan dirasa, sebab semakin hari jumlah kendaraan semakin meningkat. Mau macet 20 persen dengan bangun pelan, tapi nambah mobil terus sama aja," tegas Ahok.

Meski diprediksi akan terjadi kemacetan, saat itu mereka, lanjut Ahok, tidak sempat memikirkan dampak politik karena kemacetan yang ditimbulkan. Jokowi dan Ahok hanya berpikir bagaimana caranya agar warga Jakarta tidak akan terkena macet yang lebih parah di tahun-tahun berikutnya.

"Kita enggak hitung cost politik. Enggak ada keuntungan politik. Yang penting jalan aja buat perbaikan. LRT, MRT, underpass, biar saja lah Jakarta macet, nanti juga enak," klaim Ahok.