Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Posisi Wagub DKI Bakal Diisi Usai Pilpres?

Posisi Wagub DKI Bakal Diisi Usai Pilpres? Gedung Balai Kota DKI Jakarta. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Sandiaga Salahuddin Uno resmi melepas jabatan wakil gubernur DKI Jakarta pada 10 Agustus 2018. Sandi mundur setelah dipilih Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mendampinginya sebagai cawapres di Pemilihan Presiden 2019.

Terhitung sudah enam bulan kursi DKI 2 kosong. Selama itu pula, tugas-tugas di Balai Kota dijalankan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan seorang diri bersama Sekda dan Deputi lainnya.

Partai pengusung Anies-Sandi di Pilgub 2017, PKS dan Gerindra sudah berulang kali berembuk menentukan calon wakil gubernur pengganti Sandi. Namun sampai hari ini, belum ada satu nama untuk disetujui dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta.

Sejak awal posisi Sandi kosong, tarik ulur posisi cawagub begitu kentara. Apalagi, dua partai sebagai pengusung sama-sama memiliki peluang.

Sampai akhirnya, awal November 2018 silam, Gerindra DKI Jakarta sepakat memberikan kursi cawagub untuk PKS. Kesepakatan itu diputuskan dalam rapat bersama antara pengurus DPD Partai Gerindra DKI Jakarta dan DPW PKS DKI Jakarta.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, akhirnya mengikuti mantan sang ketua umum yang menginginkan kandidat cawagub diberikan pada PKS. Hal itu juga dibenarkan PKS DKI Jakarta.

"Tadi sudah disepakati bahwa kursi (wagub) itu diamanatkan, dimandatkan kepada PKS. Mudah-mudahan pada waktu berikutnya nanti akan segera disampaikan kepada publik tentang dua nama kader PKS yang akan disampaikan ke pimpinan DPRD DKI Jakarta," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Syakir Purnomo, kala itu.

PKS menyiapkan tiga kadernya. Mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto, dan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi.

Ketiga nama itu kemudian mengikuti uji kepatutan dan kelayakan untuk mencari kriteria mumpuni. Kemudian, tiga kandidat juga dikenalkan ke tiap fraksi di DPRD.

Kabar terakhir, dua partai sudah selesai melakukan fit and proper test. Sudah ada dua nama terpilih untuk diajukan ke Anies. Namun sejak rangkaian tes selesai pada pertengahan bulan, nyatanya Anies belum menerima berkas nama cawagub dari dua partai pengusung.

"Mereka memang berencana menyerahkan suratnya tapi surat itu ketika diserahkan harus disertakan delapan tanda tangan, yakni sebanyak dua di tiap jenjang DPW wilayah Jakarta (untuk) PKS, di dua wilayah Jakarta (untuk) Gerindra," kata Anies.

"Teman-teman dari PKS dan Gerindra belum mengabari langsung tapi pekan lalu hari Senin kita sudah ketemu dan mereka memang berencana menyerahkan suratnya tapi surat itu ketika diserahkan harus ditandatangani delapan tertanda tangan," ujarnya.

Jika dibandingkan dengan pemilihan cawagub ketika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menjadi gubernur setelah Jokowi maju Pilpres 2014, proses tak terlalu panjang. Jokowi memutuskan mundur dari posisi Gubernur DKI Jakarta pada 2 Oktober 2014. Posisi Jokowi kemudian digantikan Ahok pada 19 November 2014. Kemudian sebulan setelah itu tepatnya Desember 2014, kepemimpinan di DKI Jakarta kembali lengkap setelah Djarot Saiful Hidayat dipilih Ahok sebagai wakil gubernur.

Pengamat politik sekaligus Direktur Populi Center, Usep S Akhyar, mengakui proses pemilihan calon wakil gubernur kali ini berjalan begitu alot. Dia menduga, posisi cawagub DKI Jakarta akan diisi setelah Pilpres 2019 selesai pada bulan April mendatang.

"Karena ini menjadi kunci juga buat soliditas kedua partai. Sebab kalau sudah diumumkan sebelum Pilpres, bisa jadi muncul ketidakpuasan dan itu ditakutkan akan mengurangi soliditas di koalisi pilpres," kata Usep saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (27/2) malam.

Dia melihat, dua partai PKS maupun Gerindra begitu mengincar posisi ini dengan berbagai argumentasinya masing-masing. Sehingga, apapun keputusan akhirnya untuk posisi tersebut sangat berpeluang terjadinya kisruh.

PKS pernah mengatakan jika posisi cawagub segera diisi akan memaksimalkan kampanye Prabowo-Sandi di Jakarta. Menurut Usep, pernyataan sebenarnya harus menjadi perhatian.

"Jadi ini memang kelihatannya saling kuncinya di situ. Takutnya, kalau diputuskan sekarang, ketidakpuasan itu merembet ke mana-mana. Sebab tidak bisa dipungkiri mereka butuh PKS juga untuk menjaga suara itu. Dan kalau terganggu di Jakarta, kerja lain untuk kepentingan di daerah juga akan terganggu," katanya.

Meski demikian, Usep tak yakin PKS akan membiarkan posisi cawagub diselesaikan setelah Pilpres.

"Kalau itu terjadi pasti akan lebih liar. PKS pastinya ingin sebelum pilpres karena posisi tawarnya tinggi. Tapi di satu sisi kelompok ini juga punya posisi tawar di Gerindra, yang dikhawatirkan bisa menimbulkan ketidaksolidan jika tidak direstui," jelasnya.

Meski demikian, Usep berharap tawar menawar politik ini segera mencapai kata sepakat. Sebab posisi wakil gubernur sangat vital di pemerintahan.

"Ini posisi penting apalagi DKI sebagai Ibu Kota. Memang harusnya dipercepat. Apalagi ada beberapa program yang telah direncanakan wagub terdahulu. Kasihan juga gubernurnya kerepotan," tegasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Anies Baswedan, PKS Bakal Calonkan Kader Internal untuk Pilgub DKI
Bukan Anies Baswedan, PKS Bakal Calonkan Kader Internal untuk Pilgub DKI

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkeinginan untuk mencalonkan kader internalnya dalam kontestasi Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.

Baca Selengkapnya
Anies: Hasil Putusan MK Itu Seperti Pertandingan Sepakbola, Pulang Menang atau Kalah
Anies: Hasil Putusan MK Itu Seperti Pertandingan Sepakbola, Pulang Menang atau Kalah

Anies Baswedan menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres 2024 akan berdampak besar bagi perjalanan kehidupan bernegara Indonesia

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Minta Pendukung Lanjutkan Perjuangan, Tunggu Perhitungan Suara KPU
Anies Minta Pendukung Lanjutkan Perjuangan, Tunggu Perhitungan Suara KPU

Anies meminta semua pihak untuk menghormati segala proses yang tengah berjalan di KPU.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan Buka Peluang Gugat Hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi
Anies Baswedan Buka Peluang Gugat Hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi

Terkait wacana hak angket, Anies menyerahkan kepada NasDem, PKS dan PKB.

Baca Selengkapnya
PKS Buka Peluang Kembali Dukung Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024
PKS Buka Peluang Kembali Dukung Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

DPW PKS DKI Jakarta juga melakukan penjajakan dengan sejumlah figur lain, baik kader maupun non kader PKS.

Baca Selengkapnya
Anies Tegaskan Berada di Luar Pemerintahan Jika Kalah Pilpres 2024
Anies Tegaskan Berada di Luar Pemerintahan Jika Kalah Pilpres 2024

Anies menyebut usai hasil rekapitulasi diumumkan KPU barulah pernyataan resmi bakal diungkapkannya.

Baca Selengkapnya
PKS: Kalau Anies Maju Pilkada DKI, Peluang Menangnya Besar
PKS: Kalau Anies Maju Pilkada DKI, Peluang Menangnya Besar

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, Anies Baswedan berpeluang besar untuk menang jika maju pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan Dilaporkan ke Bawaslu usai Serang Prabowo soal Lahan 340 Ribu Hektare di Debat Capres
Anies Baswedan Dilaporkan ke Bawaslu usai Serang Prabowo soal Lahan 340 Ribu Hektare di Debat Capres

Anies dilaporkan atas dugaan menyerang pribadi Prabowo Subianto terkait lahan HGU 340 ribu hektare

Baca Selengkapnya