PKS sebut ujaran kebencian hancurkan bangsa dan negara
Merdeka.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini menegaskan penyebar kebencian di media sosial Saracen melanggar etika, agama, moral dan mengadu domba. Media sosial harusnya digunakan untuk hal-hal yang positif.
Jazuli mengatakan, tidak selalu media sosial menjadi tempat hal-hal negatif beredar. Sebab bisa juga dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Itu (menyebar kebencian) tak boleh. Karena itu akan menghancurkan kehidupan berbangsa dan negara," katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (29/8).
Dia meminta semua pihak tidak main tuduh terkait adanya tudingan keterlibatan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam Saracen. Jazuli mengingatkan, jangan sampai menuduh seseorang tanpa ada bukti dan fakta.
"Wah saya kira enggak boleh orang menuduh itu nggak boleh. Main tuduh itu (Prabowo) bagian dari Saracen tanpa bukti," pungkasnya.
Sebelumnya Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri mengungkap jaringan penyebar hate speech atau ujaran kebencian dan SARA lewat media sosial. Dalam kasus tersebut, tiga orang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Irwan Anwar menyebut, tiga orang tersangka itu atas nama dengan inisial JAS (32), MFT (32) dan SRN (32). Mereka ini terdaftar dalam satu kelompok bernama Saracen. Mereka bekerja secara sistematis dan terstruktur.
"Kelompok Saracen memiliki struktur sebagaimana layaknya organisasi pada umumnya dan telah melakukan aksinya sejak bulan November 2015," kata Irwan di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (23/8).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaDemokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaJK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMedia sosial tengah dihebohkan dengan kabar ulat kucing. Ulat bulu ini disebut-sebut sangat beracun dan mematikan.
Baca SelengkapnyaKaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca Selengkapnya