Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perpanjangan larangan KRL berhenti di Gambir diprotes

Perpanjangan larangan KRL berhenti di Gambir diprotes

Merdeka.com - Para pengguna kereta rel listrik Jabodetabek memprotes kebijakan PT KAI yang memperpanjang masa berlaku larangan bagi KRL berhenti di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Aturan ini sangat merugikan para penumpang yang biasa naik dan turun, juga para penumpang kereta jarak jauh yang biasanya bisa meneruskan perjalanannya dengan menggunakan KRL Commuter.

Komunitas pengguna KRL yang tergabung dalam KRLmania mengirim surat terbuka kepada Dirut PT KAI Ignasius Jonan yang ditembuskan kepada Direktur Utama PT KCJ, YLKI, MTI, dan Kementerian Perhubungan.

Menurut moderator KRLmania Nurcahyo, surat ini merupakan pernyataan sikap dari para penumpang dengan harapan PT KAI dapat segera mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut dan sekaligus mencabutnya.

Berikut salinan surat protes KRLmania yang diperoleh merdeka.com, Rabu (5/9):

Yth. Direktur Utama PT KA

Tembusan:

Direktur Utama PTKCJ

YLKI

MTI

Kementerian Perhubungan

Masyarakat luas via media massa

PT KA memberlakukan aturan KRL Jabotabek dilarang berhenti di stasiun Gambir dan Pasarsenen. Awalnya, dan seperti biasanya, alasannya karena musim mudik Lebaran . Kita semua maklum dengan alasan tersebut. Kemudian diperpanjang lagi seminggu. Dan sekarang ini diperpanjang kembali hingga tanggal 30 September 2012 dengan alasan evaluasi 'Boarding pass' Kereta jarak jauh. Aturan ini sangat merugikan para commuter yang biasa naik dan turun KRL di Stasiun Gambir dan Senen, dan juga para penumpang kereta jarak jauh yang biasanya bisa meneruskan perjalanannya dengan menggunakan KRL Commuter.

Sebagai bagian dari customer jasa layanan KRL Jabotabek, KRLmania sangat menyayangkan kebijakan tersebut dan meminta PT KA untuk mempertimbangkan kembali dan membatalkannya. Semestinya pergantian antar moda (KRL dengan KA jarak jauh maupun busway, bus Damri Bandara, bus Damri Lampung, dan lain-lain) itu saling berkesinambungan, bukan menjadi putus seperti sekarang.

Setidaknya ada beberapa alasan lagi yang patut dipertimbangkan agar kebijakan tersebut tidak diteruskan PT KA, yaitu:

1. Alasan penumpang gelap kereta jarak jauh bakal memanfaatkan karcis KRL untuk bisa naik kereta jarak jauh, adalah alasan yang relevansinya sangat dipertanyakan. Karena di kereta jarak jauh, PT KA sendiri juga melakukan pemeriksaan karcis penumpang, sehingga yang kedapatan hanya memegang karcis KRL tentu bisa dengan mudah dikenai sanksi. Kecuali apabila manajemen PT KA tidak percaya akan personel pemeriksa di dalam kereta jarak jauh (terima salam tempel, dll) tapi memang menjadi naif bila frontlinernya tidak dipercaya oleh manajemennya.

2. Konsep "KRL dilarang berhenti Gambir dan Pasar Senen" menunjukkan gegabahnya mengambil keputusan, karena pengguna KRL padat di setiap hari sementara pengguna kereta jarak jauh hanya agak banyak di hari tertentu saja (weekend). Pengguna rutin setiap hari (yang jumlah maupun frekuensinya lebih tinggi/banyak) dipaksa mengalah ke pengguna yang hanya hari/saat tertentu.

3. Kebijakan tersebut juga kontradiktif dengan kebijakan sebelumnya yakni "penumpang kereta jarak jauh gratis naik KRL". Karena meskipun memegang karcis kereta jarak jauh tapi tidak bisa langsung naik/turun KRL di Gambir/Pasarsenen, melainkan harus pindah ke stasiun sekitarnya dengan menggunakan ojek/bajaj/taksi/kopaja. Hal ini sangat merepotkan penumpang KA luar kota yg akan connecting dengan KRL dimana KRL seharusnya juga bisa menjadi feeder KA luar kota. Dengan KRL tidak berhenti di Gambir dan Pasar Senen maka secara otomatis penumpang KA luar kota pun juga menjadi korban akibat aturan ini.

4. Untuk kesekian kalinya, pengguna KRL dikalahkan lagi dengan kereta jarak jauh, yang mana sebelumnya juga KRL sering tertahan/disusul kereta jarak jauh, kini dengan alasan "Boarding Pass" kereta jarak jauh maka KRL tidak boleh berhenti di Gambir dan Pasarsenen.

5. Konsep KRL Commuter Line yang berhenti di setiap stasiun adalah agar bisa mengantar penumpang ke banyak titik (baca: pemberhentian/stasiun) yang dalam kerangka besarnya adalah mengurangi kepadatan jalan raya. Dengan KRL tidak boleh berhenti Gambir/Pasar Senen dimana itu adalah pusat aktivitas (pemerintahan/bisnis/pendidikan) maka membuat banyak customer KRL turun/naik di stasiun sebelum/sesudahnya dan terpaksa 'turun ke jalan raya' dengan menggunakan ojek/bajaj/taksi/kopaja (menyambung supaya bisa ke tempat tujuan). Justru menambah kepadatan jalan raya. Selain itu sebagai stasiun integrated (interchange) untuk melanjutkan ke tujuan dengan menggunakan Damri (bukan hanya untuk yang naik pesawat tapi juga yang bekerja di daerah Cengkareng), busway, dll.

Demikian pernyataan sikap KRLMania, dengan harapan PT KA dapat segera mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut dan sekaligus mencabutnya.

Jakarta, 5 September 2012

Nurcahyo,

Moderator KRL mania

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Terganggu Pohon Tumbang, KRL Rute Stasiun Pondok Ranji-Kebayoran Kembali Normal

Sempat Terganggu Pohon Tumbang, KRL Rute Stasiun Pondok Ranji-Kebayoran Kembali Normal

PT KAI Commuter Line menyebutkan jalur kereta yang terganggu pohon tumbang di antara Stasiun Pondok Ranji-Stasiun Kebayoran sudah kembali normal.

Baca Selengkapnya
19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari

19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari

Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu

Baca Selengkapnya
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ada Pohon Tumbang di Jalur KRL Pondok Ranji-Kebayoran, Catat Pengalihan Rute Perjalanan Kereta

Ada Pohon Tumbang di Jalur KRL Pondok Ranji-Kebayoran, Catat Pengalihan Rute Perjalanan Kereta

Sebuah pohon tumbang di jalur Kereta Rel Listrik (KRL) antara Stasiun Pondok Ranji - Stasiun Kebayoran

Baca Selengkapnya
KAI Alihkan Rute Kereta Api Jarak Jauh Jalur Selatan Imbas Kecelakaan KA Turangga di Bandung

KAI Alihkan Rute Kereta Api Jarak Jauh Jalur Selatan Imbas Kecelakaan KA Turangga di Bandung

Sekitar pukul 06.30 WIB terjadi kecelakaan kereta api yang melibatkan KA Turangga PP 65a dengan Kereta Api Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung

Baca Selengkapnya
Akses Tol Menuju Stasiun Kereta Cepat Halim Ditutup Permanen Mulai 18 Februari, Ini Jalur Alternatifnya

Akses Tol Menuju Stasiun Kereta Cepat Halim Ditutup Permanen Mulai 18 Februari, Ini Jalur Alternatifnya

Penutupan akses ini rencananya akan dimulai pada 18 Februari 2024 atau hari Minggu pekan ini.

Baca Selengkapnya
TKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai

TKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai

Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Lewati Jalan Rusak, Terjal dan Licin Selama 15 Jam, Perjuangan Kapolres Roka Hulu Jemput Logistik Pemilu 2024

Lewati Jalan Rusak, Terjal dan Licin Selama 15 Jam, Perjuangan Kapolres Roka Hulu Jemput Logistik Pemilu 2024

Seharusnya logistik Pemilu 2024 tersebut sudah tiba pada tanggal 16 Februari.

Baca Selengkapnya
KAI Kebut Pembangunan Jalur Kereta Ganda di Lokasi Kecelakaan KA Turangga, Target Pertengahan 2024 Selesai

KAI Kebut Pembangunan Jalur Kereta Ganda di Lokasi Kecelakaan KA Turangga, Target Pertengahan 2024 Selesai

Mengingat lokasi terjadinya kecelakaan Jumat (5/1) pagi tersebut merupakan perlintasan satu jalur.

Baca Selengkapnya