Hot Issue

Perlu Strategi Matang Memutus Mata Rantai Balap Liar

Jumat, 24 Desember 2021 08:03 Reporter : Muhamad Agil Aliansyah

Merdeka.com - Aksi balap motor liar saban hari kian membuat resah masyarakat. Selain mengganggu ketertiban, ajang adu kuda besi ini kerap membahayakan keselamatan diri maupun orang lain.

Penindakan dilakukan kepolisian tak membuat para pebalap motor liar jera. Aksi kucing-kucingan terus dilakukan.

Polda Metro Jaya kemudian mewacanakan fasilitas sirkuit resmi bagi para pebalap liar. Lokasi sirkuitnya di kawasan Ancol. Balapan dijadwalkan berlangsung mulai 15 Januari 2021 dan digelar dua atau tiga bulan sekali. Jenis balapan yakni road race atau drag race.

"Dengan adanya ini sirkuit roadrace dan dragrace di Ancol ini saya berharap mereka bisa datang ke Ancol setiap hari," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran usai bertemu dengan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali di Polda Metro Jaya pada Senin (20/12).

Fadil mengatakan, polisi juga akan menyiapkan pelatih serta aspek keselamatan atau safety yang akan disiapkan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI). Fadil berharap, ajang balapan ini akan menjadi event berkelanjutan untuk mengasah bakat anak muda gemar balap liar.

"Jadi dia tidak lagi balapan hanya menggunakan sendal jepit, tapi sudah menggunakan sepatu, helm dan jaket balap lengkap seperti di GP, agar keselamatan ini menjadi yang utama. Nanti akan dipinjamkan IMI secara gratis," ujar dia.

Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo dan Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali mendukung kegiatan otomotif yang diinisiasi oleh Kapolda Metro Jaya. Kegiatan pembinaan pelaku balap liar ini diharapkan akan menjadi role model bagi Polda lainnya.

2 dari 3 halaman

Tekan Taruhan dan Keributan

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogi mengatakan, track yang akan disediakan nanti bukan berada di dalam kawasan Ancol. Untuk konsep awal yang akan digunakan pada 15 Januari mendatang yaitu drag race atau hanya balapan dengan track lurus tanpa adanya tikungan.

Sambodo mengharapkan setelah difasilitasi nantinya tak ada lagi taruhan seperti yang terjadi saat balapan liar. Sebab menurut Sambodo, polisi akan memberikan sponsor dan hadiah untuk meminimalisir taruhan dalam balapan tersebut.

"Kami harapkan taruhan enggak ada, karena sudah ada hadiah sponsor. Sehingga minimalisasi taruhan," kata Sambodo kepada wartawan, Rabu (22/12).

Tak hanya untuk menghindari taruhan, menurut dia, cara polisi memfasilitasi balap liar itu untuk menghindari terjadinya tawuran serta mengganggu orang lain atau pengguna jalan. Kendati demikian, tujuan utama dari dibuatnya track khusus untuk pembalap liar yakni agar tidak adanya lagi aktivitas balap liar yang dilakukan setiap malam hari.

Menurut Sambodo, nantinya akan ada tim teknis yang menyaring para peserta sebelum mengikuti balapan. Penyaringan itu nantinya meliputi izin orang tua serta minimal umur pebalap.

"Sehingga dengan dowadahi mereka di satu tempat faktor keamanan bisa kami tingkatkan," tutupnya.

3 dari 3 halaman

Perlu Prosedur Matang

Kriminolog dari Universitas Indonesia Yogo Tri Hendiarto turut mengapresiasi kebijakan polisi untuk mengurangi balapan liar yang membahayakan pelaku dam masyarakat lainnya. Namun menurut Yogo, setiap kebijakan harus memperhatikan sistem operasional dan tujuan akan dicapai.

"Perlu perhatikan juga apakah ada prosedur yang sudah jelas bagaimana mengikuti balapan di Ancol? Bagaimana pembinaan, penghargaan juga menjadi penting," kata Yogo saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (23/12).

Yogo pribadi mempertanyakan tujuan memfasilitasi ajang balapan motor di Ancol tersebut. Apakah tujuannya hadiah atau ada bisnis perjudian antar bengkel maupun antar pebalap dan pihak yang terlibat dari ajang tersebut. Sebab diharapkan, pembinaan yang serius melahirkan jiwa kompetisi lebih terarah.

"Jadi perlu strategi yang matang agar balapan liar tadi dapat beralih ke balapan yang terorganisir dan dibina untuk menjadi atlet otomotif masa depan," tutup dia. [gil]