Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Setara Institut soal Jakarta Tak Masuk 10 Besar Kota Toleran

Penjelasan Setara Institut soal Jakarta Tak Masuk 10 Besar Kota Toleran Gedung Bertingkat di Jakarta. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Setara Institut, Ismail Hasani menjelaskan alasan Jakarta tidak masuk 10 kota terbesar berdasarkan hasil riset indeks kota toleran (IKT). Dia mengakui riset tentang indeks toleransi di Jakarta tak seimbang dengan kota-kota lainnya.

"Jadi Jakarta ini kita jadikan satu ya. Karena di kota Jakarta Selatan misalnya itu kan enggak ada DPRD-nya, enggak ada kepemimpinan politik lah," kata Ismail di Jakarta, Rabu (30/3).

Menurut dia, ada perbandingan perhitungan soal luas wilayah dan jumlah penduduk. Riset tentang Jakarta dilakukan dalam lingkup satu provinsi bukan per kota. Dia mengambil contoh riset tentang Jakarta dibandingkan dengan kota Tomohon atau Salatiga.

"Selalu kita kemukakan memang agak kurang fair menilai Jakarta dibandingkan dengan Tomohon. Misalnya yang penduduknya sangat sedikit, Jakarta misalnya 8 juta pada malam hari, siang hari bisa 16 juta," ujar Ismail.

Meski tak masuk 10 besar, namun Setara Institute melihat Jakarta mengalami perbaikan indeks kota toleran sejak 2018-2022.

"Menilai Jakarta juga kan tidak fair gitu, itu satu hal dari sisi metodologis sisi substansi proses indexing memang Jakarta mengalami perbaikan kok di 2018," katanya.

Ismail mengungkapkan, Jakarta sebenarnya sempat masuk ke 10 besar peringkat terbawah. Namun, ternyata setelah dideteksi, kondisi tersebut terjadi pergantian kepemimpinan dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Anies Baswedan.

"Memang setelah pilkada 2017 waktu itu pak Anies misalnya belum membuat RPJMD baru, kita enggak bisa nilai dong artinya pada variabel itu kami tidak bisa nilai," papar dia.

"Lalu harus diakui ya khususnya di 2021 FKUB DKI itu bekerja sangat serius ya dipimpin oleh prof Dede Rosyada lalu penyelesaian konflik 7 gereja juga diselesaikan di tahun 2021 artinya memang ada peningkatan dan itu kita catat, kita catat," sambung Ismail.

Kota Singkawang berhasil meraih penghargaan sebagai peringkat pertama indeks kota toleran (IKT) di Indonesia tahun 2021. Menggeser Kota Salatiga yang pada tahun 2020 menduduki posisi tersebut.

Penghargaan itu sebagai hasil dari riset yang dilakukan Setara Institut pada tahun 2021 dengan menilai berbagai aspek untuk kemudian memberikan Kota Singkawang sebagai peringkat pertama dengan nilai 6,483 naik satu peringkat dari 2020, dengan indeks 6,450.

"Kami selalu menerbitkan laporan ini dengan berbasis pada riset yang serius yang ditujukan untuk mengukur kinerja kota-kota di Indonesia. Jadi bukan semata-mata mengukur kinerja walikota atau wakil walikota," kata Ismail.

Riset mempertimbangkan empat variabel dengan delapan indikator sebagai tolak ukur berbasis paradigma hak konstitusional warga sesuai hak asasi manusia (HAM).

Variabel pertama, Regulasi Pemerintah dengan indikator RPJMD dan kebijakan diskriminatif. Kedua, Tindakan Nyata dengan indikator pernyataan dan tindakan nyata pemerintah kota.

Kemudian, variabel ketiga Regulasi Sosial mencakup indikator peristiwa intoleransi dan dinamika masyarakat sipil. Dan variabel keempat Demografi Sosial- Agama meliputi indikator heterogenitas dan inklusi sosial.

Berikut 10 kota yang mendapatkan penghargaan sebagai Indeks Kota Toleransi 2021:

1.Kota Singkawang dengan skor 6,483

2.Kota Manado dengan skor 6,400

3.Kota Salatiga dengan skor 6,367

4. Kota Kupang dengan skor 6,337

5. Kota Tomohon dengan skor 6,183

6. Kota Magelang dengan skor 6,120

7. Kota Ambon dengan skor 5,900

8. Kota Bekasi dengan skor 5,830

9. Kota Surakarta dengan skor 5,783

10. Kota Kediri dengan skor 5,733

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.

Baca Selengkapnya
Jalan Sehat di Jakarta, Ganjar Minta Masyarakat Tak Takut Diintimidasi
Jalan Sehat di Jakarta, Ganjar Minta Masyarakat Tak Takut Diintimidasi

Ganjar mengatakan, warga tidak perlu takut jika ada tindakan intimidasi atau pihak-pihak yang mengintervensi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas

Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ingin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Pakar Tata Kota: Berat untuk Diwujudkan
Cak Imin Ingin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Pakar Tata Kota: Berat untuk Diwujudkan

Untuk bisa mencapai level seperti Jakarta, tentu bukan hal mudah terlebih karena kapasitas fiskal Jakarta yang sangat besar.

Baca Selengkapnya
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Melihat Perdesaan yang Tersisa di Jakarta, Masih Asri dan Letaknya di Pinggir Sungai Ciliwung
Melihat Perdesaan yang Tersisa di Jakarta, Masih Asri dan Letaknya di Pinggir Sungai Ciliwung

Banyaknya pepohonan dan area hijau membuat kawasan ini jadi wajah lain Ibu Kota Jakarta

Baca Selengkapnya
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.

Baca Selengkapnya
Penuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II
Penuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II

Masyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.

Baca Selengkapnya