Merdeka.com - Keributan antara dua kelompok yang terjadi di Jalan Kemang Timur No. 90B Kemang Timur, Jakarta Selatan pagi tadi, berhasil diredam anggota kepolisian, Jakarta Selatan. Keributan yang dipicu oleh masalah utang-piutang tersebut diduga karena sang pemilik rumah mempunyai utang dan menyewa orang suruhan. Pemilik rumah tersebut juga diketahui seorang pengusaha.

"Bos saya kerjanya pengusaha. Tapi, di bidang apa, saya juga tidak tahu," kata pembantu rumah tangga rumah tersebut berinisial P, kepada wartawan, Senin (23/7).

Pembantu rumah mewah berlantai dua tersebut menjelaskan, kelompok bersenjata tajam yang berada di dalam rumah baru datang sejak pagi tadi. Kelompok yang tidak diketahui identitasnya tersebut datang diperkirakan sekitar pukul 06.30 WIB.

"Munculnya tadi baru tadi pagi sekitar jam 6.30 WIB. Tidak kenal mereka siapa," katanya.

Dia menuturkan, selama keributan terjadi mereka tidak diperkenankan keluar rumah. Dia juga tidak tahu kalau majikannya punya masalah utang-piutang dengan pihak tertentu dan menyewa orang-orang bayaran untuk melindungi kediamannya. "Saya tidak tahu," ujar dia.

Sementara salah seorang warga sekitar bernama Rozak mengaku tidak mengenal pemilik rumah. Dia mengatakan, orang yang saat ini menetap di rumah tersebut statusnya adalah pengontrak.

"Kalau nggak salah baru dua tahun ngontrak di sini," kata Rozak.

Sebelumnya, keributan pecah antara kelompok debt collector dengan orang sewaan di rumah Jl Jalan Kemang Timur No. 90B Kemang Timur, Jakarta Selatan pagi tadi. Diduga keributan terjadi karena masalah utang- piutang. Atas kejadian tersebut, sekitar pukul 11.30 WIB tadi, sebanyak 27 orang dari dua kelompok yang bertikai telah diamankan ke Mapolres Jakarta Selatan.