Pengakuan bos PD Dharma Jaya, anak buahnya dimaki saat supplier tagih utang
Merdeka.com - PD Dharma Jaya menjadi salah satu BUMD terbesar yang dimiliki Pemprov DKI. BUMD ini bergerak di bidang penampungan pemotongan hewan. Namun beberapa hari ini BUMD bidang Pangan ini sedang bergejolak.
Dirut PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati membongkar perusahan yang dipimpinnya kehabisan dana kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO) senilai Rp 41 miliar pada November 2017 tak kunjung cair.
Bahkan beberapa hari yang lalu, Marina bercerita karena PSO tidak kujung dicairkan, dia harus mengutang ke pengusaha pemasok ayam sekitar Rp 80 miliar. Akibat dari ini, salah satu pagawainya sampai ditangih beberapa kali oleh pengusaha ayam tersebut untuk segera melunasi utang tersebut.
Salah satu pegawai PD Dharma Jaya mencerita asal mula penangih utang tersebut, dia mengatakan terkena 'semprot' dari vendor tersebut karena tak kunjung dibayar.
Dia menjelaskan kenapa sampai saat itu, Dharma Jaya tidak membayar utang tersebut, saat ini dia berkata karena PD Dharma Jaya tidak lagi ada uang untuk melunasi.
"Saya bilang, ya emang saldo kita enggak ada. Belum cair. Dia sempet ngotot, pokoknya kita disuruh cari harus cair. Dia bilang dikejar-kejar juga supplier, saya kan bilang, saya cuma staf enggak bisa kasih keputusan," kata pegawai tersebut yang enggan disebutkan namanya, di Gedung PD Dharma Jaya, Jumat (16/3).
Dia mengatakan PD Dharma Jaya berutang kepada vendor tersebut mencapai sekitar Rp 1,5 miliar. Dia menjelaskan desakan untuk segera bayar karena vendor tersebut juga sedang membutuhkan uang untuk perputaran perusahaannya tersebut.
"Dia juga udah enggak ada duit lagi, saya kan sudah sesuai SOP. Saya bukan menunda pembayaran tapi enggak ada dana ya gimana," tutur dia.
Sebelumnya Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina mengungkapkan dana PSO sejak November 2017 yang belum turum mencapai Rp 41 miliar. Ini yang membuat harus putar otak, bagaimana untuk memenuhi ketersediaan daging ayam.
"Pokoknya saya begini, saya berusaha keras cari sana-sini. Sekarang di sana nilainya sudah sampai Rp 80 Milyar. Orang mau 'ngutangin' juga limited (terbatas). Anak-anak sudah dimaki-maki sama supplier, sampai nangis-nangis," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaProduksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal
Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaDitagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya
Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaBorong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian
Makanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.
Baca SelengkapnyaDijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnya