Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemprov DKI Telisik Kandungan Zat yang Terdapat di Teluk Jakarta

Pemprov DKI Telisik Kandungan Zat yang Terdapat di Teluk Jakarta Awan Cumulonimbus di Langit Perairan Teluk Jakarta. ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyatakan indikator perairan Jakarta tercemar berdasarkan acuan ambang batas aman. Kendati dalam temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan kandungan zat parasetamol cukup tinggi di Teluk Jakarta, namun tidak otomatis dinyatakan terjadi pencemaran air.

Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yusiono. A. Supalal mengatakan, uji sampel yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup terkait temuan BRIN untuk mengukur ambang batas keamanan untuk air laut.

"Kalau kami dari sisi lingkungan disebut mencemari apabila melebihi baku mutu yang ditetapkan," katanya di Jakarta, Selasa (5/10).

Khusus untuk zat parasetamol, Yusiono mengaku belum ada standar baku mutu yang ditetapkan. Dengan demikian keputusan aman tidaknya air di Teluk Jakarta yang terkontaminasi zat parasetamol bukan pada Dinas Lingkungan Hidup melainkan Dinas Kesehatan.

"Parasetamol ini masih belum ada baku mutu yang ditetapkan. Jadi saat ini terlalu dini (untuk memutuskan) apalagi kami kapasitasnya bukan untuk langsung ke kesehatan manusia. Kami perlu untuk berkoordinasi dengan dinas kesehatan juga," ucapnya.

Sementara menurut Peneliti Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Zainal Arifin dampak air dengan kontaminasi zat parasetamol di dalamnya dapat merusak reproduksi kerang.

Dalam webinar, Zainal menyampaikan pemaparannya penyebab zat parasetamol dapat merusak reproduksi kerang karena kandungan parasetamol menurunkan persentase folikel dan gonad yang ada pada kerang.

Folikel diketahui merupakan kantung berisi cairan yang nantinya membentuk sel telur. Sementara gonad adalah organ pada kerang yang berfungsi sebagai reproduksi.

"Jadi ini kalau prosentase efek dari parasetamol setelah mengalami exposure 24 hari mengalami penurunan lebih tajam. Ini artinya gangguan pada sistem jaringan untuk menghasilkan sel telur. Jadi kenapa kita sebut bahwa berdampak potensi kepada biota laut khususnya kerang ," jelas Zainal, Senin (4/10).

Zainal menjelaskan, dalam proses penelitian kontaminasi zat parasetamol, peneliti menggunakan kerang biru berukuran 30-50 mm sebagai wadah penelitiannya. Kerang tersebut diuji menggunakan air artifisial atau air khusus yang menyerupai air murni laut.

Ada tiga perlakuan selama penelitian, yaitu kerang yang diuji dengan air 40 nanogram per liter, 250 nanogram per liter, dan 1.600 nanogram per liter.

Dari perlakuan tersebut, imbuh Zainal, parameter yang diukur adalah integritas membran, observasi histopatologi, dan analisis mRNA.

Atas rangkaian tes terhadap kerang, Zainal mengatakan belum ada data valid yang menunjukan kontaminasi zat parasetamol berdampak membahayakan bagi manusia. Meski ia tidak menegasikan ada dampak tertentu pada manusia meskipun kecil.

"Apakah ini berpengaruh kepada manusia belum tahu kita, mungkin sangat kecil pengaruhnya," tandasnya.

Sebelumnya, hasil penelitian tersebut masuk dalam publikasi LIPI yang diunggah pada 14 Juli 2021 melalui laman resminya lipi.go.id, terkait tingginya konsentrasi paracetamol di Teluk Jakarta, dengan judul: High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia.

Peneliti tersebut di antaranya Wulan Koagouw dan Zainal Arifin. Keduanya dari dari Pusat Penelitian Oceanografi itu menemukan dari empat titik yang diteliti di Teluk Jakarta, dua di antaranya, yakni di Angke terdeteksi memiliki kandungan paracetamol sebesar 610 nanogram per liter dan di Ancol mencapai 420 nanogram per liter.

Sementara itu, berdasarkan lampiran VIII PP Nomor 22 Tahun 2021, parameter baku mutu air laut mencapai 38 jenis yakni warna, kecerahan, kekeruhan, kebauan, padatan tersuspensi total dan sampah.

Kemudian, suhu, lapisan minyak, pH, salinitas, oksigen terlarut, kebutuhan oksigen biokimia, ammonia, ortofosfat, nitrat, sianida, sulfida, hidrokarbon petroleum total, senyawa fenol total, poliaromatik hidrokarbon, poliklor bifenil, surfaktan, minyak dan lemak.

Selanjutnya, pestisida (BHC, aldrin/dieldrin, chlordane, DDT, heptachlor, lindane, methoxy-chlor, endrin dan toxaphan), tri buti tin, raksa, kromium heksavalen, arsen, cadmium, tembaga, timbal, seng, nikel, fecal coliform, coliform total, pathogen, fitoplankton dan radioaktivitas.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada
Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada

Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.

Baca Selengkapnya
Benarkah Semprot Air ke Jalan Kurangi Polusi Udara Jakarta, Ini Penjelasan BRIN
Benarkah Semprot Air ke Jalan Kurangi Polusi Udara Jakarta, Ini Penjelasan BRIN

Ada sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.

Baca Selengkapnya
Penyelam Jelajahi Lubang Terdalam di Dasar Laut, Isinya Menyeramkan tapi Bikin Penasaran
Penyelam Jelajahi Lubang Terdalam di Dasar Laut, Isinya Menyeramkan tapi Bikin Penasaran

Menyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.

Baca Selengkapnya
Dulu Hampir Dihancurkan Malaikat Jibril, Kota ini Kini Begitu Indah & Subur
Dulu Hampir Dihancurkan Malaikat Jibril, Kota ini Kini Begitu Indah & Subur

Peristiwa tersebut hampir terjadi di zaman Rasulullah.

Baca Selengkapnya
Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru
Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru

Jembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.

Baca Selengkapnya
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis

Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang
Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang

Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.

Baca Selengkapnya