Pemprov DKI Tegur Transjakarta, Warga Tak Perlu Bayar saat Lewat Skywalk Kebayoran

Selasa, 7 Februari 2023 17:24 Reporter : Lydia Fransisca
Pemprov DKI Tegur Transjakarta, Warga Tak Perlu Bayar saat Lewat Skywalk Kebayoran Skywalk Kebayoran Lama. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Dinas Bina Marga menegur PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) akibat penumpang KRL yang harus tap in saat menggunakan skywalk Kebayoran Lama. Sebab, penumpang transportasi umum seharusnya tak dikenakan tarif Transjakarta untuk mengakses skywalk tersebut.

"Saya mau naik kereta api, mau ke sana, masa saya harus bayar Transjakarta? Nah itu yang masalah," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/2).

Maka dari itu, Hari mengaku telah menghubungi Direktur Operasional PT Transjakarta (Yoga Adiwinarto) untuk mengevaluasi petugas di lapangan yang menjaga alat tap ini dan tap out di skywalk Kebayoran Lama.

Hari meminta, petugas tersebut menanyakan tujuan terlebih dahulu kepada calon penumpang yang mengakses skywalk Kebayoran Lama. Jika hendak menggunakan transportasi umum, pengguna tak boleh dikenakan tap in.

"Bapak tanya, 'mau ke mana?' 'Saya mau ke KRL', bapak bukain saja petugas itu, buka pakai kartu bapak. Nah gitu. Keputusannya setiap tap in itu, petugas Transjakarta tanya dulu penumpang dia mau ke mana," tegas Hari.

Namun, keputusan selanjutnya untuk memastikan penumpang tak perlu membayar saat di skywalk Kebayoran diserahkan sepenuhnya ke Transjakarta.

"Ya silakan mau bongkar atau enggak (mesin tap-in-nya). Itu urusan dia. yang penting intinya saya bangun itu untuk itu (gratis)," tandas Hari.

2 dari 2 halaman

Sebelumya, seorang pengguna transportasi umum, Putri mengeluhkan fasilitas yang baru diresmikan itu. Ternyata, dirinya dikenakan biaya saat ingin menggunakan fasilitas tersebut tanpa ada pemberitahuan.

“Hari Kamis minggu lalu belum ada gerbang pembayaran tapi mulai hari ini dikenakan biaya dan itu tanpa pemberitahuan,” kata wanita asal Depok itu.

Putri menjelaskan ia berangkat kerja dari Kebayoran melalui Stasiun KRL Kebayoran dan turun di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Untuk menuju stasiun, ia menggunakan fasilitas penghubung dengan panjang 450 meter tersebut yang saat ini harus melalui Halte TransJakarta Koridor 8.

Apabila ingin menggunakan fasilitas tersebut, ia dapat langsung menaiki tangga dan langsung menuju stasiun KRL. Namun, saat ini sudah dipasang pembatas di dekat tangga yang menghubungkan fasilitas tersebut.

Setelah menaiki tangga, dia harus memindai kartu uang elektronik pada gerbang pembayaran di pertigaan skywalk antara Halte Velbak dan Stasiun KAI Kebayoran.

“Saya kan tidak naik TransJakarta, hanya mau melintasi skywalk dari arah koridor delapan TransJakarta menuju stasiun KA, tapi dipotong Rp3.500,” katanya.

Apabila menggunakan jalur bawah untuk ke Stasiun KRL, harus menyeberang jalan yang padat lalu lintas dengan kontur jalan yang menikung, lanjut dia.

Menanggapi hal tersebut, Hari menegaskan bahwa skywalk Kebayoran di Jakarta Selatan bukan merupakan jalur umum atau jembatan penyeberangan orang (JPO) jadi untuk mengaksesnya tetap menggunakan kartu elektronik.

“Bukan sebagai jembatan penyeberangan orang umum, jadi harus pakai kartu,” kata Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho di Jakarta, Senin (6/2).

Maka dari itu, pengguna dikenakan biaya sebesar Rp3.500 khusus untuk jalur ke Halte TransJakarta atau Stasiun KAI Kebayoran. [ray]

Baca juga:
Pejalan Kaki di Skywalk Kebayoran Lama Dikenakan Tarif, MTI: Di Luar Negeri Gratis
DKI Anggarkan Rp 15 Miliar untuk JPO Dekat Skywalk di Kebayoran Lama
Pemprov DKI: Skywalk Kebayoran Harusnya Enggak Bayar
Skywalk Kebayoran Bukan JPO Umum, Masuk Harus Pakai Kartu Bayar Rp3.500
Skywalk Kebayoran Lama Goyang, Pemprov DKI Tambah Pengaman Bulan Ini
JPO Terpanjang akan Dibangun di Lebak Bulus

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini