Pemprov DKI Klaim Kualitas Udara di Jaktim Membaik
Merdeka.com - Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Timur mengemukakan kualitas udara di beberapa lokasi setempat semakin membaik. Kondisi tersebut terpantau dalam kurun Januari hingga Agustus 2019.
"Pengukuran metode otomatis menunjukkan hasil Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Januari sampai Agustus 2019 dalam kondisi baik selama 22 hari, sedang 69 hari dan tidak sehat dua hari," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur, Herwansyah di Jakarta, Jumat (6/12).
Pengukuran kualitas udara luar ruang di Jakarta Timur dilakukan dalam beberapa tahapan, di antaranya pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) dan hari kerja serta hari libur akhir pekan.
"Pengukuran kualitas udara yang dipantau dalam dua jenis metode yaitu otomatis dan manual terhitung sejak Januari hingga Agustus 2019," jelasnya.
Pengukuran dengan alat otomatis dilakukan menggunakan Stasiun Pemantau Kualitas Udara di jalur HBKB depan PT Danapaint Indonesia, sedangkan pengukuran manual aktif di jalur HBKB depan makam Pangeran Jayakarta.
Herwansyah mengungkapkan udara kotor pada Januari cukup tinggi karena kemarau panjang. "Akhirnya orang-orang menganggap pencemaran pun tinggi," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Sejumlah hal yang dapat mempengaruhi kualitas udara di antaranya lalu lintas kendaraan bermotor, pembakaran sampah, emisi yang keluar dari cerobong genset, broiler, aktivitas produksi, penggunaan kayu bakar, arang atau gas untuk memasak dalam jumlah tertentu.
Data AirVisual
Kualitas udara DKI Jakarta pada Jumat pukul 7.55 WIB menjadi urutan 18 paling buruk dibandingkan dengan negara-negara lain. Tercatat ada di angka 157 atau dengan parameter PM2.5 konsentrasi 60 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Berdasarkan data dari laman resmi AirVisual, kualitas udara di wilayah Jakarta masih lebih baik dibandingkan Lahore (Pakistan), Delhi (India) dan Milano (Italy).
Walaupun begitu, Jakarta masih memiliki kualitas udara lebih buruk dibandingkan Yangon (Myanmar), Sydney (Australia), Lyon (France), Bangkok (Thailand) dan Mumbai (India).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cegah Polusi Udara, Heru Gelontorkan Rp7 Miliar untuk Motor Listrik Dishub DKI
Kendaraan motor listrik untuk menekan buruknya kualitas udara Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kualitas Udara di Jabodetabek Sangat-Sangat Buruk Sepekan Terakhir
Jokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Deretan Artis Ini Ungkap Kekhawatiran
Kualitas udara di Jakarta kini kian memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir
Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta Gelar Pasar Murah, Catat Lokasi dan Waktunya
Pasar murah di Jakarta digelar mulai 26 Februari sampai 9 Maret 2024
Baca SelengkapnyaPemprov Jakarta Diminta Evaluasi Penanganan Banjir saat Cuaca Ekstrem
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan
Pemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca Selengkapnya