Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemprov DKI Belum Putuskan Sekolah Tatap Muka

Pemprov DKI Belum Putuskan Sekolah Tatap Muka Wagub DKI Ahmad Riza Patria. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pemerintah Provinsi DKI belum memutuskan aktivitas belajar mengajar di sekolah. Riza mengatakan, keputusan belajar tatap muka di sekolah masih menunggu kajian para pakar.

"Sekolah dibuka, nanti itu kita akan kaji, akan teliti, bahas. Tentu ada mekanismenya, di internal kami akan bahas dengan dinas terkait, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan lain-lain juga dengan para pakar, epidemiologi, dan sebagainya," ujar Riza di Balai Kota, Jumat (20/11).

Riza mengatakan, untuk mengizinkan sekolah kembali beroperasi di masa pandemi Covid-19 harus memenuhi sejumlah syarat. Di antaranya, sebut Riza, lokasi sekolah, kemampuan sekolah menyediakan fasilitas sanitasi.

Selain itu, Riza juga menilai belum tentu orang tua murid setuju atau bersedia anaknya kembali bersekolah secara tatap muka. Pertimbangan seperti ini, menurut Riza wajib diperhatikan Pemprov DKI.

Jika dilihat tren penularan Covid-19 di DKI, Riza mengamini terjadi tren baik dengan peningkatan kasus kesembuhan dan penurunan kasus kematian. Kendati demikian, tren tersebut tidak serta merta dijadikan acuan membuka kembali sekolah.

"Ini sangat dinamis jika bicara virus corona, kita lihat kurva masih turun naik di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta. tapi yang penting kemampuan kita untuk menangani, mengendalikan di Jakarta sudah sangat baik," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Agama Fachrul Razi setuju keputusan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang membolehkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Fachrul menilai, pembelajaran secara tatap muka merupakan metode belajar paling efektif.

"Untuk saat ini opsi untuk pembelajaran tatap muka masih yang paling efektif karena masih terjadi ketimpangan infrastruktur dan jaringan IT dan juga kesiapan budaya dan digital guru dalam menjalankan PJJ (pembelajaran jarak jauh)," ucap Fachrul dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/11).

"Saya tidak memungkiri adanya kebutuhan pembelajaran tatap muka terutama dari peserta didik yang mengalami kendala pembelajaran dari rumah."

Fachrul menuturkan, digitalisasi dalam aktivitas pendidikan merupakan keniscayaan di masa saat ini dan depan. Untuk itu, ia menuturkan masa pandemi Covid-19 sepatutnya menjadi road map bagi pemerintah dan pihak terkait untuk menyusun sekaligus mengembangkan dunia pendidikan berbasis digital.

"Saya berharap masalah yang ada tadi harus jadi titik tolak pembuatan peta jalan mengembangkan digitalisasi pendidikan yang sistematik," tuturnya.

Ia pun mengingatkan kendati kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah diperbolehkan, institusi pendidikan tetap disiplin menyediakan fasilitas sanitasi. "Akhirnya mari kita laksanakan pembelajaran di tengah pandemi untuk menempatkan aspek kesehatan sebagai prioritas yang dijunjung tinggi," tandasnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja

Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja

Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Terkini Siswi SMP di Lampung yang Disekap dan Diperkosa 10 Remaja

Begini Kondisi Terkini Siswi SMP di Lampung yang Disekap dan Diperkosa 10 Remaja

Sejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.

Baca Selengkapnya
Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan

Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan

Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Dalih Ketua KPU Depok soal Banyak TPS Kekurangan Surat Suara: Ada Salah Pengesetan

Dalih Ketua KPU Depok soal Banyak TPS Kekurangan Surat Suara: Ada Salah Pengesetan

Peristiwa kekurangan surat suara di sejumlah TPS di Depok jadi viral di media sosial

Baca Selengkapnya
Sering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

Sering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP: PPP Sudah Nyatakan Sikap Resmi Dukung Hak Angket

Sekjen PDIP: PPP Sudah Nyatakan Sikap Resmi Dukung Hak Angket

Hasto mengingatkan, pengajuan hak angket membutuhkan tahapan dan berbagai persiapan.

Baca Selengkapnya
Berkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur

Berkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur

Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.

Baca Selengkapnya
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan

Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan

Begini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya

Baca Selengkapnya