Merdeka.com - Rencana pembuatan tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang diprakarsai Pemprov DKI Jakarta dalam waktu dekat akan memasuki pembuatan masterplan. Ditargetkan, akhir November 2012 pengerjaan masterplan sudah bisa dilaksanakan di Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, Jakarta memiliki beberapa tantangan penting, di mana hal itu termasuk memberikan kehidupan dan lingkungan kerja yang lebih baik, kompetensi teknologi yang lebih tinggi dan infrastruktur yang lebih baik untuk memastikan Jakarta aman terhadap bencana.

"Salah satu proyek infrastruktur yang direncanakan adalah pengembangan teluk Jakarta. Gagasan inti di teluk Jakarta adalah untuk membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall dengan dana sekitar USD 5 miliar, yang akan menjadi multifungsi," kata Fauzi Bowo, di Jakarta, Kamis (30/8).

Menurutnya, lahan di pesisir Jakarta sudah berada di bawah permukaan laut dan lebih dari tiga puluh tahun ekstraksi air tanah telah menyebabkan permukaan tanah di bagian pesisir Jakarta tersebut semakin menurun.

"Perubahan iklim juga menyebabkan naiknya permukaan laut dengan genangan air laut yang bergerak ke wilayah dataran rendah di bagian utara kota. Sebuah kombinasi yakni menghentikan ekstraksi air tanah dan juga pembangunan tanggul laut raksasa akan mulai mengurangi menurunnya permukaan tanah bagian pesisir Jakarta," ucapnya.

Saat ini lanjut Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, Pemprov DKI telah mengambil kesempatan tersebut untuk memanfaatkan tanggul besar yang rencananya akan dibangun untuk penggunaan serbaguna publik dan ekonomi.

"Ini termasuk memanfaatkan daerah di dalam tanggul sebagai daerah bendungan air tawar untuk memproses dan memasok air bersih untuk kebutuhan kota. Juga akan mencakup sebuah pabrik pengolahan air limbah," ujarnya.

Dia menambahkan, sebuah zona ekonomi baru akan dikembangkan di area tersebut. Foke berangan-angan akan menjadikan lingkungan sekitar tanggul sebagai Kawasan Ekonomi Khusus lengkap dengan pelabuhan untuk melayani kawasan ekonomi.

"Di area tanggul juga akan ada jalur MRT dan jalan tol. Di dalam tanggul akan ada lahan reklamasi yang akan menjadi berbagai perumahan dan sebuah kawasan pusat bisnis baru," tuturnya.

"Skema pembiayaan pembangunan tanggul laut raksasa ini akan kita lakukan dengan skema pembiayaan public private partnership (PPP) atau pihak swasta sebagai investor," tandasnya.