Pembakaran Sampah Jadi Salah Satu Penyebab Kebakaran di Jakarta
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebutkan suhu panas belum bisa dipastikan berpengaruh terhadap jumlah kasus kebakaran di Ibu Kota. Alasannya karena banyak faktor yang menjadi penyebab kebakaran.
"Agak repot ya, kajian penyebab alam. Tapi yang pasti ada faktor yang terpengaruh," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan di Jakarta, Jumat (8/10).
Salah satunya, dia mengungkapkan, adalah kebakaran akibat pembakaran sampah yang sangat berpengaruh terhadap suhu lingkungan.
Kebakaran akibat pembakaran sampah, untuk tahun 2021 ini (Januari-September) merupakan yang terbesar ketiga atau sebesar 5,9 persen dari lima faktor utama kebakaran di Jakarta setelah listrik (61,4 persen) dan gas (9,5 persen).
Selebihnya adalah akibat rokok sebesar 2,1 persen dan kebakaran lilin sebanyak 0,2 persen serta akibat faktor lainnya sebanyak 20,8 persen.
Kebakaran di Jakarta sepanjang Januari sampai September tahun 2021 sebanyak 1.132 kasus. Jakarta Selatan menempati kasus terbanyak dengan 328 kasus, Jakarta Timur (254 kasus), Jakarta Barat (238 kasus), Jakarta Utara (166 kasus) dan Jakarta Pusat (146 kasus).
"Tapi trennya menurun 0,97 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2020 sebanyak 1.143 kasus dan 2019 sebanyak 1.598 kasus untuk periode yang sama," jelas Satriadi.
Dengan banyaknya faktor dan ditambah tingginya suhu di Jakarta, dia meminta masyarakat menjaga diri dan lingkungannya dengan melakukan beberapa tindakan sederhana. Mulai dari memastikan penggunaan listrik sesuai dengan standarnya yang lebih direkomendasikan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI). Kemudian selalu mengecek peralatan kelistrikan jika meninggalkan rumah dan selalu mengecek kompor gas untuk memastikannya berfungsi dengan baik.
"Dan usahakan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat akan bahaya kebakaran," ungkapnya seperti dilansir dari Antara.
Beberapa kasus kebakaran terjadi di Jakarta dalam sepekan terakhir yang melanda pemukiman, gardu PLN, pabrik, hingga gudang ekspedisi.
Yang terakhir, kebakaran besar terjadi di pemukiman padat penduduk yang ada di Jalan Lagoa Kanal RT 09 dan 10 RW 02, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kebakaran yang terjadi pada Kamis siang sekitar pukul 10.45 itu yang menghanguskan 57 rumah dan diperkirakan mengakibatkan kerugian hingga Rp1 miliar.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Biang Kerok Konsumsi Air Kemasan di Jakarta Melonjak jadi 79 Persen
Berbagai faktor menjadi penyebab rumah tangga Jakarta mengonsumsi air kemasan.
Baca SelengkapnyaData: Angka Kecelakaan di Jakarta Sepanjang 2023, Ini Faktor Utamanya
Permasalahan kemacetan dan kecelakaan kerap jadi masalah setiap hari
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Penyebab Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024
Ada dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali
Pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaJakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaKondisi Permasalahan Sampah, Kualitas Air dan Gizi di Indonesia
Pengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Baca Selengkapnya