Merdeka.com - Tersangka penodongan di angkot 06A, Mukti Ginanjar alias Uti (19) dan Muhamad Irawan alias Irawan (22) berhasil dibekuk petugas Polres Metro Jakarta Timur malam tadi di daerah Buaran, Duren Sawit dan juga Depok, Jawa Barat. Saat ditemui di Mapolres Jakarta Timur, keduanya mengaku tidak berniat melakukan penodongan.

"Saya nggak ada niat. Saya mabuk, saya nodongin pakai pisau karena saking sudah ketakutannya penumpang pada loncat," terang tersangka Mukti Ginanjar di Mapolres Jakarta Timur, Selasa (1/1).

Mukti menjelaskan, dia sengaja menodong keempat penumpang karena tidak ada yang memberikan uang. Kesal melihat penumpang yang acuh, mereka langsung mengeluarkan pisau dan menodong korban.

"Karena nggak ada yang ngasih. Tapi saya nggak sempet nusuk, penumpang tidak ada yang ditusuk," jelasnya.

Mukti mengaku baru kali melakukan aksi kejahatan. Sehari-hari, dirinya memang kerap mengamen di seputaran Terminal Kampung Melayu dan juga Jatinegara, Jakarta Timur.

"Saya biasanya ngamen di Kampung Melayu dan juga Jatinegara, kalau penodongan spontan saja," papar Mukti.

Ditemui di tempat yang sama, Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni mengatakan menjelaskan, Ginanjar Mukti diketahui sebagai warga Depok, Jawa Barat. Ayahanda Mukti seorang penjual Kerak Telor. Kedua pelaku memang memiliki kontrakan di daerah Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Dia sudah ngontrak 1 bulan di daerah Buaran, pekerjaan mereka memang ngamen dan minta-minta, dalam menjalankan aksinya mereka modusnya orasi-orasi gitu," jelas Mulyadi.