Merdeka.com - T (40), ibu dua orang anak ini hancur hatinya setalah mengetahui putra pertamanya M (5) disodomi oleh petugas kebersihan yang bekerja di sekolahnya, Jakarta International School (JIS), Jakarta Selatan. Setelah menanyakan kronologi peristiwa memilukan itu terjadi, T lantas bertanya soal baju yang dikenakan pelaku.

"Saya tanya baju yang dikenakan pelaku. Karena anak saya nyebutnya cuma bapak-bapak saja," ucap T kepada wartawan, Senin (14/4).

Setelah ditanya, lanjut T, anaknya hanya menjawab 'blue'. "Setelah dikonfirmasi, ternyata yang memakai seragam biru itu gardener dan cleaning service," ucap T pilu.

Tak hanya itu, sambung T, M dengan polosnya juga menyebut bahwa pelaku mewarnai kemaluannya sehingga berwarna pink. "Bapak mewarnai bird-nya jadi pink than become a giraffe (jerapah)," tutur T menirukan ucapan M.

Mendengar hal itu, T pun bingung atas makna jerapah yang dikatakan M dan bertanya ke salah satu saudaranya. "Saudara saya bilang mungkin yang dimaksud anak saya itu kondom," jelasnya.

Keesokan harinya, T pun menanyakan hal itu dengan M namun semua dibuat perumpamaan. "Besok paginya saya kasih urutan pensil, pulpen dan kondom. Waktu itu anak saya sedang main iPad dan langsung menunjuk salah satu dari ketiganya," ucap T.

"That one," ucap T menirukan perkataan M yang menunjuk sebuah kondom.

Akibat pencabulan yang dialaminya, M kini enggan memakai celana lantaran dirinya kerap buang air kecil jika memakainya. "Sekarang dia kalau di rumah setengah telanjang. Hanya pakai baju saja. Kalaupun mau diajak keluar dia harus dibujuk dulu untuk memakai celana," ucap T lirih.

T pun telah melaporkan tindak pencabulan tersebut kepada pihak berwajib pada 22 Maret lalu. Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto membenarkannya.

"Memang benar adanya laporan dugaan pencabulan dengan cara sodomi pada 22 Maret. Kejadian 20 Maret dimana di salah satu sekolah Internasional. Dilakukan pelaku 2 orang terhadap seorang murid," jelas Rikwanto.

Rikwanto menjelaskan, hasil tes lab yang dilakukan kepada pelaku penyidik menemukan antara bakteri di korban dan yang ada pada kemaluan pelaku identik. "Hasilnya dua pelaku sudah ditangkap dan satu sudah ditahan," ucapnya.

Terkait adanya dugaan pelaku lain di luar yang telah ditangkap, Rikwanto pun membenarkan. "Mereka-mereka yang diduga terlibat dalam kaitan perbuatan pencabulan tersebut sudah diperiksa. Dan yang terbukti sementara masih dua," jelas Rikwanto.

"Namun, kalau ada hasil lebih lanjut ditemukan apabila di kemudian hari ditemukan pelaku lainnya maka akan diusut," pungkas Rikwanto.