PAN DKI Merasa Aneh Ketua DPC Gerindra Jaktim Minta Anies Mundur
Merdeka.com - Penasihat fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menilai kritik yang disasar Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis kepada Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mundur, adalah sikap aneh. Sebab, secara politik, Gerindra merupakan alat kendaraan Anies untuk maju dalam kontestasi Pilgub DKI.
"Kritik boleh, tetapi kalau sampai minta mundur aneh juga itu kalau datangnya dari partai pendukung," ucap Zita, Selasa (26/1).
Wakil Ketua DPRD DKI itu beranggapan pro dan kontra seorang pemimpin menjalankan tugasnya adalah hal wajar. Begitu pula dengan Anies yang memimpin ibu kota.
Menurut Zita, menjadi orang nomor 1 di Jakarta bukan perkara mudah. Bahkan, ia menyebut, memimpin Jakarta adalah replika memimpin Indonesia. Dibanding mendesak untuk turun, Zita mengapresiasi kinerja Anies dalam penanggulangan Covid-19 di Jakarta.
Meski belum menunjukan hasil optimal, Zita meyakini usaha mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu patut dihargai di masa sulit pandemi.
"Karena Jakarta itu miniatur Indonesia. Saya apresiasi kinerja Gubernur walaupun belum sempurna tapi saya nilai ikhtiarnya tidak pernah berhenti untuk menyelamatkan dan mengedukasi warga DKI terhadap covid-19," jelasnya.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, DPP partai telah memberikan teguran kepada Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis terkait pernyataan meminta Anies Baswedan mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dasco menegaskan, pernyataan tersebut hanya pendapat pribadi Ali Lubis.
"Apa yang disampaikan oleh ketua DPC Jaktim itu adalah pendapat pribadi, namun memang substansi harus diperhatikan karena kan memang ini soal Covid-19," kata Dasco di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/1).
Untuk masalah ketua DPC sendiri itu sudah diberikan arahan langsung oleh Wakil Ketua Umum Pak Habiburokhman, dan sudah diberikan semacam, diingatkan," imbuh Wakil Ketua DPR RI ini.
Dasco mengungkap, Ali Lubis diingatkan secara lisan. Ia diminta tidak menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai.
"Sebagai ketua DPC tidak boleh menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai, karena menyangkut hal yang prinsipil," kata Dasco.
Sebelumnya, Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta pemerintah pusat mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19. Ali Lubis bahkan meminta Anies untuk mundur.
"Jika sudah tak sanggup, sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur. Simple kan," tulis Ali Lubis melalui akun Twitternya, dikutip Senin (25/1).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Buka Peluang Gabung Kubu Anies-Cak Imin di Putaran Kedua Pilpres
Ganjar Buka Peluang Gabung Kubu Anies-Cak Imin di Putaran Kedua Pilpres
Baca SelengkapnyaAnies Dorong Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu, PKS: Internal Belum Bahas Hal Tersebut
. Hingga saat ini, internal PKS belum membahas terkait ide hak angket ini. Tentu kami akan mengkaji terlebih dahulu hal tersebut," kata Kholid
Baca SelengkapnyaAnies Beri Sinyal Gandeng Kubu Ganjar Dukung Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu
Anies menilai dengan adanya inisiatif hak angket, proses di DPR bisa berjalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Serahkan soal Hak Angket ke Pimpinan Parpol Koalisi
Sejauh ini Anies masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kecurangan Pemilu.
Baca SelengkapnyaAnies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPeta Kekuatan Kubu Anies dan Ganjar di DPR Untuk Dorong Hak Angket Kecurangan Pemilu
Kubu paslon Capres-Cawapres Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud kompak menyoroti dugaan kecurangan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMomen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar saat Debat Pamungkas Pilpres
Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar
Baca Selengkapnya