Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar periklanan: tagline 'berkumis' bermakna abu-abu

Pakar periklanan: tagline 'berkumis' bermakna abu-abu Pilkada. www.antaranews.com

Merdeka.com - Pakar periklanan, FX Ridwan Handoyo menyebutkan, tagline 'berkumis' (berantakan, kumuh, dan miskin) yang digunakan oleh pasangan calon gubernur (cagub), Hendardji Soepandji masih abu-abu. Ridwan diundang Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk dimintai pendapat terkait polemik masalah tagline itu.

"Dari sisi periklanan, saya memandang ada pro dan kontra atas tagline tersebut. Jadi kesimpulan saya saat ini, tagline itu masih abu-abu," ujar Ridwan kepada wartawan di Kantor Panwaslu DKI Jakarta, Kamis (14/6).

Ridwan juga menghimbau dalam beriklan khususnya iklan politik, seharusnya semua pihak bisa menjaga etika agar suasana tetap kondusif.

"Tujuan saya hanya menginginkan, kalau kita beriklan apalagi iklan politik, marilah tuangkan niat iklan yang positif karena tujuannya kan positif. Jangan sampai nanti muncul satu iklan dari manapun yang didasari iklan kampanye secara negatif, itu mengganggu demokrasi," ucap Ridwan, yang juga Ketua Badan Pengawas Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I).

Namun dijelaskannya dalam rapat tersebut, pihak dari Hendardji sendiri belum mau mendengarkan keterangan dari para pakar dengan alasan, bahwa berkas-berkas tuntutan dari pihak tim cagub Fauzi Bowo dianggap belum lengkap dan meminta agar mediasi ditunda.

"Dasar kita, jika ingin beriklan itu niatnya harus positif, itu jauh lebih penting dari sekedar iklannya sendiri. Kami sebagai saksi ahli bukan tugas kami menggali niatnya apa. Nanti akan putuskan di rapat selanjutnya, hari ini dua peserta pulang duluan," kata dia.

Baginya, segala permasalahan terkait tagline tersebut memang masih belum bisa diambil kesimpulan, apakah hal tersebut bermasalah atau tidak.

"Memutuskan iklan positif atau negatif harus ada dasarnya. Kalau kasus berkumis ini masuk dalam kasus grey (abu abu). Ada pro dan kontra yang bisa terjadi tarik menarik. Kasus ini cukup serius, itu pendapat saya," pungkasnya.

Ridwan sendiri diundang khusus oleh Panwaslu untuk memberikan keterangan dalam mediasi perkara tagline ‘berkumis’ antara tim dari Fauzi Bowo dan Hendardji. Selain dirinya, dihadirkan pula Pakar bahasa dari FIB UI, Frans A serta pakar bahasa dari UNJ, Sri Suhita.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan

6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan

Munculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan

Baca Selengkapnya
Tetesan Air Mata Cak Imin Sambut Pelukan Anies Baswedan saat Tutup Kampanye di JIS

Tetesan Air Mata Cak Imin Sambut Pelukan Anies Baswedan saat Tutup Kampanye di JIS

Kampanye akbar terakhir digelar hari ini jelang memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Lama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit

Lama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit

Mantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?

Baca Selengkapnya
7 Cerita Lucu Bikin Ngakak yang Cocok untuk Cairkan Suasana

7 Cerita Lucu Bikin Ngakak yang Cocok untuk Cairkan Suasana

Merdeka.com merangkum informasi 7 cerita lucu yang bikin ngakak dan cocok untuk cairkan suasana.

Baca Selengkapnya
Kampanye Akbar di Bekasi, Ini Pesan Gibran kepada Pendukungnya Jelang Hari Pencoblosan

Kampanye Akbar di Bekasi, Ini Pesan Gibran kepada Pendukungnya Jelang Hari Pencoblosan

Gibran dia meminta kepada pendukungnya untuk mempertebal kemenangan, termasuk di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Diminta Bersihkan Halaman Lapas, Napi Permisan Malah Kabur

Diminta Bersihkan Halaman Lapas, Napi Permisan Malah Kabur

Pihak lapas sudah memilih dia sebagai petugas kebersihan karena sudah dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Baca Selengkapnya