Merdeka.com - Mulai 1 April, ada perubahan tarif untuk kereta Commuter Line Jabodetabek. Jika sebelumnya tarif berdasarkan stasiun yang dilintasi kita berdasarkan jarak tempuh kereta.

Dengan sistem tarif baru ini, Dirut PT KCJ, M Fadil, berjanji perjalanan kereta akan lebih baik. Selain itu, jarak perjalanan antar kereta untuk wilayah Bogor dan Depok hanya lima menit.

"Kami akan menargetkan titik operasi commuter di wilayah Bogor dan Bekasi akan berjalan setiap lima menit," terang Fadil saat jumpa pers di Kantor PT KCJ-Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (25/3).

Khusus untuk wilayah Bekasi, Fadil meminta warga memaklumi keterlambatan kereta karena di jalur yang sama juga dilintasi kereta jarak jauh. Saat ini, jalur Bekasi sedang dibuat rel baru agar perjalanan untuk KRL tak tersendat karena mengantre.

"Gangguan jika ada banjir akan berdampak pada keterlambatan, atau karena pengaturan perjalanan yang masih berbagi dengan kereta jarak jauh. Mudah-mudahan cepat bisa diatasi oleh pembenahan yang sedang berlangsung," tutur Fadil.

Fadil menambahkan, dengan sistem tarif baru ini warga bisa mengerti dan menyesuaikan. Sehingga target mendapatkan 1 juta penumpang dapat tercapai karena jumlah KRL yang beroperasi akan ditambah.

"Mulai bulan depan ini, PT KCJ akan mengoperasikan 872 perjalanan KRL per hari. Jumlah tersebut menambah 15 persen atau 115 perjalanan jika dibandingkan dengan jumlah sebelumnya yakni 757 perjalanan per hari," terangnya.

Dengan kebijakan baru ini nantinya tarif KRL untuk 1 sampai 25 Km pertama dikenakan tarif Rp 2.000. Setelah itu, untuk 10 Km berikutnya dan berlaku untuk kelipatannya, dikenakan tambahan Rp 1.000.

Tak cuma tarif KRL yang mengalami perubahan, biaya pinalti dan uang jaminan kartu juga berubah. Untuk Tiket Harian Berjamin jaminan pada kartu sebesar Rp 10.000, pinalti Rp 10.000. Sedangkan Multitrip dan Kartu Bank, pinalti menjadi 11.000 ribu dan minimum saldo Rp 11.000.