Ngaku FBR, remaja ini pukul polisi karena disetop saat antar pacar
Merdeka.com - Seorang pemotor, Lukman nekat menghajar Polantas Brigadir Ali Sabana. Peristiwa itu terjadi di perempatan lampu merah Blok M Plaza sekitar pukul 12.30 WIB.
Peristiwa itu berawal saat Brigadir Ali meminta Lukman menepikan motornya. Lukman diminta menepi karena kekasih yang diboncengnya, Siti, tidak memakai helm. "Saya minta menunjukkan surat-suratnya," ujar Ali di Markas Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (14/7).
Selanjutnya, Ali meminta SIM dan STNK milik Lukman. Ketika penyerahan STNK, kata Ali, terjadi tarik menarik antara Lukman dan dirinya.
Saat tarik menarik itu lah Lukman memukul dahi kiri Ali. "Dipukul sampai topi saya jatuh," kata Ali.
Melihat hal ini, rekan Ali yakni Brigadir Indra P dan Brigadir AM Mawalu pun segera membantu mengamankan remaja itu. Setelah sempat dibawa ke pos polisi, Lukman akhirnya digiring ke Mapolrestro Jakarta Selatan. "Dia sempat mengaku anggota organisasi FBR," tandas Ali.
Sementara itu, Lukman yang ditemui ketika hendak diperiksa penyidik, berdalih tak sengaja melakukan pemukulan itu. "Itu reflek saja. Mukulnya juga kayak nepis saja, pelan," kata Lukman.
Selain reflek, tambah Lukman, Siti yang akan telat masuk bekerja juga menjadi alasan pemukulan. "Itu pas buru-buru karena telat kerja pacar saya. Sudah gitu kondisinya kan lampu merah jadi lampu hijau, jadi mau nggak mau saya harus jalan. Makanya saya tarik dan nggak sengaja kepukul," tandasnya.
Dirinya membantah bahwa ketika kejadian, ia sempat mengaku sebagai anggota ormas. Adapun abangnya lah yang menjadi anggota ormas tersebut.
"Saya mengaku abang saya merupakan anggota ormas, supaya menghentikan aksi pemukulan yang dilakukan polisi terhadapnya," ujarnya.
"Setelah tarik menarik itu kan saya dipukulin balik sama polisi dan teman-temannya. Dipukul di pos polisi. Dipukul di bagian mata, ditendang perutnya dan digetok helm saya. Pacar saya sampai teriak-teriak mas biar polisi nggak mukul saya," jelasnya.
Kini, sejoli tersebut mengaku amat menyesali perbuatan itu. Sambil ditemani orangtuanya, keduanya menjalani pemeriksaan penyidik. Mereka berharap, agar persoalan itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Saya minta maaf lah mas, damai saja, mohon maaf," tandas ibu Siti.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada para pengemudi untuk tetap tertib berlalu lintas selama berkendara
Baca SelengkapnyaMenariknya ia menegur dengan cara yang berbeda dan mampu mengundang simpati.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang menegur pemotor yang lawan arah dengan pura-pura membeli helm di pinggir jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri mencatat pelanggar ditilang menual 73.064 pengendara dan 15.373 melalui sistem tilang elektronik atau ETLE.
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaTingkah lucu Widodo masuk sambil mengenakan helm warna hitam
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca Selengkapnya