Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan, telah meresmikan Kampung Susun Bayam (KSB) pada pada Oktober lalu. Hunian ini diperuntukkan bagi warga yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Namun, hingga kini, warga belum dapat memasuki dan menghuni KSB. Kenapa?
merdeka.com mencoba berkunjung ke KSB pada Senin (5/12). Berdasarkan pantauan, masih terdapat tenda pengungsi di depan pintu masuk KSB. Di dalamnya, terlihat satu buah motor, satu kasur, dan beberapa alat masak.
Gerbang besi sebagai pintu masuk KSB dirantai dan digembok. Hanya terlihat seorang ibu bersama satu anak berusia dua tahun.
"Saya jaga di sini, yang lain ke Balai Kota," kata ibu tersebut, Rasmini, kepada merdeka.com.
Untuk diketahui, warga KSB terpaksa membangun tenda pengungsian di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat untuk meminta bantuan Pemprov agar bisa segera menghuni bangunan yang dijanjikan kepada mereka.
Rasmini berkata, ia tinggal di tenda tersebut bersama empat keluarga lainnya. Total, ada 15 orang tidur di tenda ini, termasuk 7 orang anak-anak.
"Sudah dua minggu di sini. Awalnya kan ngontrak, tapi dijanjin tanggal 20 November kemarin masuk. Eh enggak ada kabar," cerita Rasmini.
Rasmini juga bercerita. Untuk kebutuhan MCK, dia terpaksa menumpang di kontrakan teman-temannya. Sebab di tempatnya saat ini, tak terlihat kamar mandi, keran, ataupun sumber air lainnya.
"Kan Alhamdulillah yang cukup pada ngontrak, tapi ada juga yang numpang-numpang sama saudara. Saya di sini," katanya.
Rasmini mengatakan. Petugas Satpol PP sempat menghampiri tenda pengungsian dan meminta warga mengurus surat izin dari Polda.
"Alhamdulillah di sini aman. Tapi kemarin ada Satpol PP bilang suruh minta surat izin dari Polda gitu katanya," ujar Rasmini.
Dia dan teman-temannya sangat berharap nasib warga KSB sama seperti Kampung Susun Akuarium. Utamanya berkaitan dengan biaya sewa. Mereka ingin sewa yang terjangkau.
"Kalau di Akuarium kan masuk dulu baru diskusi. Harga sewanya juga Rp34 ribu," tambahnya.
Advertisement
Rasmini mengungkapkan, warga mempertanyakan kepengurusan KSB. Sebab, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyebut, pengelolaan KSB kini dipegang oleh Pemprov DKI. Sebaliknya, Pemprov mengatakan pengelolaan KSB dipegang Jakpro.
"Benar nggak tuh ya, saya lihat berita katanya (pengelolaan) dipegang pemerintah. Tapi Pak Heru bilang balik ke Jakpro. Jadi gimana itu ya," kata Rasmini.
Rasmini tak kuat jika harus hidup terkatung-katung seperti ini. Dia kembali mengungkit janji Gubernur Anies Baswedan. Kala itu warga sekitar JIS, Taman BMW, dijanjikan untuk masuk ke KSB secara gratis. Selain itu, mereka juga dijanjikan untuk dipekerjakan.
"Ya dulu katanya kan mau disetarakan. Kita mau dipekerjakan itu katanya. Sudah dimintain data-data pengalaman di (Taman) BMW. Suami saya punya grup juga itu untuk perkebunan, kita akan berkebun juga nanti. Sampai waktu itu ikut Dinas Pertamanan atau apa lah ke Jakarta Barat," ujar Rasmini.
Tetapi kini, janji tinggallah janji. Dia dan beberapa warga lainnya tak kunjung bisa menghuni KSB. Malah kabar terbaru, mereka harus menyewa.
Kekecewaan itulah yang membuat mereka melakukan aksi di Balai Kota. Baik Pemprov DKI maupun Jakpro belum bisa menjelaskan nasib dari kelanjutan penghunian KSB
"Belum, belum ngomong apa-apa Jakpro," kata Rasmini. [lia]
Baca juga:
Luntang Lantung Warga Kampung Susun Bayam
Warga Kampung Susun Bayam Dibohongi Jakpro, Dijanjikan 20 November Sudah Masuk Hunian
Temui Warga Kampung Bayam, Kesbangpol DKI: Kalau Pimpinan Dipaksa, Malah Jadi Ribet
Heru Budi soal Tarif Kampung Susun Bayam: Kalau Rp750.000 untuk Perawatan, Silakan
Aksi Warga Kampung Bayam Mengungsi di Balai Kota
Doktrin Dukun Aki: Para TKW Dilarang Beri Tahu Keluarga Saat Pulang ke Tanah Air
Sekitar 40 Menit yang laluCerita di Balik Upaya Heru Bebaskan Lahan Sodetan Ciliwung Berujung Pujian Jokowi
Sekitar 2 Jam yang laluSekejap Bergoyang di Skywalk Kebayoran Lama
Sekitar 15 Jam yang laluKapolda Metro Pamer Street Race Tekan Aksi Balap Liar: Bisa Edukasi Penghobi Motor
Sekitar 18 Jam yang laluTarget Angkut 70 Ribu Penumpang Per Hari, Begini Strategi Dilakukan MRT Jakarta
Sekitar 18 Jam yang laluPemprov DKI Akui Keuangan Jakpro Sedang 'Sakit'
Sekitar 19 Jam yang laluHampir Dua Pekan, Bocah Terakhir yang Hanyut Ditemukan Tak Bernyawa
Sekitar 20 Jam yang laluStudi Banding Ke Kosta Rika & Panama, Pemprov DKI Belajar Kelola Air Bersih
Sekitar 21 Jam yang laluPemprov DKI Akui Skywalk Kebayoran Lama Bergoyang Usai Diresmikan, Ini Solusinya
Sekitar 22 Jam yang laluPintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Sembilan Wilayah Ini Siap-Siap Banjir
Sekitar 1 Hari yang laluSeperti Mahasiswa UI, 5 Korban Kecelakaan Ini Malah Dijadikan Tersangka oleh Polisi
Sekitar 1 Hari yang laluKronologi Mahasiswa UI Ditabrak Pensiunan Polri Versi Polisi dan Kuasa Hukum
Sekitar 1 Hari yang laluBangun MCK Komunal, Pj Gubernur DKI Minta Wali Kota Gunakan CSR
Sekitar 1 Hari yang laluBayi 1 Tahun Tewas Dianiaya Pacar Ibu Kandung
Sekitar 1 Hari yang laluJenderal Bintang 1 Polri Ngakak sama Aksi Tiga Bintara, Ada Bisa Tiru Suara MotoGP
Sekitar 48 Menit yang laluSelain TNI, 3 Polisi Jadi Korban Jembatan Putus di Sungai Digul Papua
Sekitar 13 Jam yang laluKecelakaan Mahasiswi di Cianjur, Ini Kesaksian Istri Polisi Penumpang Mobil Audi
Sekitar 15 Jam yang laluDiduga Tabrak Mahasiswi dan Gunakan Pelat Palsu, Sopir Audi akan Diperiksa Polisi
Sekitar 16 Jam yang laluJaksa Patahkan Pleidoi Ferdy Sambo, Minta Hakim Jatuhkan Vonis Sesuai Tuntutan
Sekitar 1 Jam yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 1 Jam yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 13 Jam yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluJaksa Patahkan Pleidoi Ferdy Sambo, Minta Hakim Jatuhkan Vonis Sesuai Tuntutan
Sekitar 1 Jam yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 1 Jam yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 13 Jam yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 1 Jam yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 13 Jam yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 3 Hari yang lalu5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 4 Hari yang laluDuel Antarlini Madura United vs Persebaya: Tuan Rumah Limbung, Kesempatan Bajul Ijo Merajalela?
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami