Mulai 2022, Pemprov DKI Bangun Dua Fasilitas Pengolahan Sampah di Bantargebang

Merdeka.com - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 2022 akan memulai pembangunan fasilitas pengolahan sampah refuse derived fuel (RDF) dan landfill mining, di Bantargebang, Kota Bekasi. Total kapasitas pengolahan sampah ini mencapai 2.000 ton per hari.
"Fasilitas RDF Plant dan Landfill Mining di TPST Bantargebang akan mulai dibangun pada 2022 dengan metode konstruksi design and build," demikian informasi yang dikutip merdeka.com melalui akun twitter terverifikasi @dinaslhdki, Minggu (26/12).
Informasi tersebut telah mendapatkan konfirmasi oleh Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI. Dalam flyer yang diunggah oleh akun tersebut, dirinci kapasitas sampah yang akan diolah sebanyak 2.000 ton per hari dengan hasil yang diproduksi dari pengolahan RDF sebanyak 700 ton per hari.
-
Kapan DKI Jakarta menyaring sampah kiriman? Pada hujan yang terjadi awal bulan November, DKI Jakarta menyaring lebih dari 70 ton sampah kiriman di Kali Ciliwung.
-
Kenapa sampah plastik diolah di Bandung? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Dimana sampah plastik diolah di Bandung? Berlokasi di Jalan Dago Pojok No 112, Dago, komunitas ini menggagas pengolahan sampah plastik menjadi karya seni wayang.
-
Kapan jumlah sampah di Jakarta berkurang? Sampah Jakarta Berkurang 25% Selama musim mudik lebaran, 50% penghuni Jakarta pulang ke kampung halaman.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
Karakteristik sampah hasil proses RDF adalah: Kadar air maksimal 20 persen, nilai kalori minimal 3.000 Kkal/kg, dan ukuran maksimal 50 mm.
Diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyampaikan Pemprov DKI akan membangun 2 fasilitas pengolahan sampah baru dan sampah lama. Kapasitas masing-masing jenis sampah 1.000 ton per hari.
Asep mengatakan, pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang akan dikerjakan mulai tahun ini, mempertimbangkan kondisi tempat pembuangan sampah Bantargebang, Kota Bekasi, sudah kritis.
"Kapasitas bantargebang ya bisa dikatakan memang sudah kritis yah makanya kita tahun ini sedang berupaya membangun dua fasilitas di Bantargebang," ucap Asep di Balai Kota, Rabu (13/10).
Asep menjelaskan, sistem yang akan digunakan dalam pengolahan ini dinamakan refused derived fuel (RDF). Hasil dari olahan sampah ini nantinya menjadi batubara muda yang biasanya dimanfaatkan pada industri semen.
Asep merinci setiap 1.000 ton hasil olahan sampah menghasilkan sekitar 750 ton RDF.
Hasil olahan sampah bahkan sudah dibahas akan dibeli oleh perusahaan semen, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI). Kendati belum ada kesepakatan harga, namun merujuk pengolahan RDF di Cilacap nilai beli untuk hasil RDF adalah Rp300.000 per ton.
"Kalau harganya kita memang belum ada kesepakatan, tetapi kalau melihat best practice yang sudah dilakukan Pemkab Cilacap itu Rp300.000 per ton," ucapnya.
Ia mengamini nilai tersebut terkesan murah, namun jika dibandingkan nilai investasi Pemprov untuk pembangunan ITF, Sunter, Jakarta Utara, nilai Rp300.000 dapat dipertimbangkan. Sementara investasi Pemprov untuk pembangunan dua pengolahan sampah di Bantargebang kurang lebih Rp905 miliar.
"Total kita Rp905 miliar insya allah konstruksi mulai Desember tahun ini," sebutnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Pemprov DKI Bangun RDF Plant Senilai Rp1,2 T di Rorotan, Apa Kelebihannya?
Baca Selengkapnya
RDF Plant Rorotan disebut mampu menghasilkan bahan bakar alternatif sebanyak 875 ton per hari.
Baca Selengkapnya
Pemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca Selengkapnya
Proyek ITF sendiri merupakan rencana pembuatan fasilitas pengolahan sampah menjadi tenaga listrik alias ITF yang sebelumnya telah dibatalkan oleh Heru.
Baca Selengkapnya
Suntikan modal tersebut turun karena anggaran untuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) dibatalkan.
Baca Selengkapnya
Pengolahan limpah alat kampanye itu dilakukan berdasarkan jenisnya. Untuk bambu dan kayu akan didaur ulang menjadi kompos.
Baca Selengkapnya
Total luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF).
Baca Selengkapnya
TPA Burangkeng rencananya akan diperluas pada tahun 2024 dari 2,5 hektar menjadi 5 hektar.
Baca Selengkapnya
BPKAD DKI mengklaim penyusunan anggaran 2024 sudah melewati penghitungam yang matang dan realistis
Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Jakarta terus mengintegrasikan pengolahan sampah mulai dari hulu, tengah ke hilir.
Baca Selengkapnya
Pemprov Jakarta juga meminta warga menggunakan wadah guna ulang demi mengurangi volume sampah plastik.
Baca Selengkapnya