Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Minimalisir Dampak, PVMBG Minta Pemprov DKI Petakan Zona Tanah Bergerak Jakarta

Minimalisir Dampak, PVMBG Minta Pemprov DKI Petakan Zona Tanah Bergerak Jakarta peta tanah bergerak atau longsor di Jakarta. ©2022 Merdeka.com/PVMBG

Merdeka.com - Hasil riset Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menemukan beberapa daerah di DKI Jakarta berada di zona menengah. Artinya, pada zona itu dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal.

Kondisi kian berbahaya, bila daerah tersebut berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau lereng yang mengalami gangguan. Ada 10 daerah dari dua kotamadya yang terindikasi rawan tanah bergerak.

Jakarta Selatan:Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan.

Jakarta Timur:Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo.

PVMBG menjelaskan, kondisi tanah bergerak berbeda dengan penurunan tanah atau land subsidence. Sebab tanah bergerak cenderung terjadi di daerah lereng. Sementara penurunan tanah memberikan dampak vertikal.

Wilayah tanah bergerak di Jakarta mungkin saja bertambah. Sebagai antisipasi, PVMBG menyarankan Pemprov DKI memperbarui lokasi baru tanah bergerak atau longsor di Jakarta.

Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG, Agus Budiarto, menjelaskan sejumlah indikator untuk memetakan kawasan tanah bergerak. Seperti pengukuran lereng, pemboran litologi batuan, pengukuran curah hujan harian, pemasangan alat sensor, pemantau gerakan tanah, dan lain-lain.

Agus menambahkan, tanah bergerak yang menyebabkan longsor terjadi dalam waktu yang cepat maupun lambat. Bila terjadi dalam kondisi lambat, tanda-tanda paling mudah untuk dikenali seperti temuan retakan tanah.

"Sebaiknya retakkan segera ditutup agar air tidak masuk ke dalam retakan karena akan bisa berdampak terjadinya longsor bila volume air yang masuk sudah terlalu banyak," kata Agus kepada merdeka.com, Selasa (5/3).

Sebaliknya bila gerakan tanah tipe cepat akan ditandai dengan aliran bahan rombakan, banjir bandang, jatuhan baru, dan lain-lain.

Dikonfirmasi secara terpisah, Pelaksana tugas Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, rekomendasi PVMBG untuk pemetaan lokasi rawan tanah bergerak belum dapat ditindaklanjuti.

"Belum ditindaklanjuti masih kita bahas di internal BPBD. Setiap kegiatan harus diusulkan dalam rencana anggaran," kata Isnawa kepada merdeka.com.

Komisi A DPRD DKI sebagai mitra kerja BPBD pun belum ada yang merespon terkait rekomendasi dari PVMBG.

Kendati belum ada tindak lanjut pemetaan lokasi baru rawan tanah bergerak, BPBD DKI mencatatkan 30 kelurahan mengalami tanah bergerak atau longsor. Kejadian ini berdasarkan peta frekuensi longsor BPBD selama periode 2017-2021.

Berdasarkan data yang diterima merdeka.com, ada tiga tingkatan frekuensi longsor yaitu; rendah, dengan catatan kejadian longsor 1-2 kejadian. Frekuensi sedang, yaitu catatan longsor 3-4 kejadian. Frekuensi tinggi, yaitu catatan longsor lebih dari 5 kejadian.

Sementara untuk kelurahan yang mengalami frekuensi rendah longsor terjadi di 24 kelurahan, frekuensi sedang longsor terjadi di 5 kelurahan, dan frekuensi longsor tinggi terjadi di 1 kelurahan.

Dari peta frekuensi longsor tersebut, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur merupakan wilayah dengan kelurahan terbanyak mengalami frekuensi longsor.

BPBD DKI Jakarta pun mengingatkan warga di 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur untuk mewaspadai tanah rawan bergerak per Maret 2022.

"Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa daerah di DKI Jakarta berada di zona menengah," kata Isnawa.

Pada zona itu dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Dia menjelaskan wilayah yang memiliki potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan dari BMKG.

Untuk itu, BPBD DKI meminta kepada lurah, camat, dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.

Kurang Sosialisasi

Di pihak lain, Camat Mampang Prapatan Jakarta Selatan, Djaharuddin mengaku belum mendapatkan sosialisasi bahwa daerahnya masuk sebagai zona rawan tanah bergerak.

Belum adanya sosialisasi mengenai tanah bergerak, Djaharudin berkesimpulan bahwa yang dimaksud tanah bergerak adalah tanah rawan longsor.

"Saya belum mendapatkan sosialisasi dri BPBD terkait tanah bergerak. Pemahaman saya, tanah bergerak di Mampang adalah tanah yang berada di bantaran kali yang rawan longsor," kata Djaharudin kepada merdeka.com, Selasa (5/4).

Jika istilah tanah bergerak merupakan tanah rawan longsor, Djaharuddin berujar bahwa wajar jika wilayah tempat ia tinggal masuk ke dalam zona rawam tanah bergerak. Sebab, Kecamatan Mampang Prapatan dikelilingi oleh Kali Mampang dan Kali Krukut.

Pemukiman penduduk di sepanjang bantaran kali tersebut merupakan penduduk paling rentan terdampak tanah bergerak.

"Kelurahan yang ada di Kecamatan Mampang dialiri Kali Mampang yang sampai saat ini bantaran kali sebagian belum diturap dan sebagian sudah diturap sudah lama. Sedangkan Kali Krukut hanya melewati Kelurahan Pela Mampang dan Kuningan Barat," ujarnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.

Baca Selengkapnya
PVMBG: Gunung Semeru Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Awan Panas dan Lahar Bisa Mencapai 17 Km

PVMBG: Gunung Semeru Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Awan Panas dan Lahar Bisa Mencapai 17 Km

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang

Baca Selengkapnya
Hujan di Jakarta Merata Sejak Pagi Hari Ini, Bagini Penjelasan BMKG

Hujan di Jakarta Merata Sejak Pagi Hari Ini, Bagini Penjelasan BMKG

Meningkatnya frekuensi hujan diakibatkan adanya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin

Baca Selengkapnya
Hujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10

Hujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10

BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

Baca Selengkapnya
9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya

9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya

Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Saat Hari Pencoblosan, Airlangga: Pertanda Enak Buat Tidur

Jakarta Diguyur Hujan Saat Hari Pencoblosan, Airlangga: Pertanda Enak Buat Tidur

Airlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,

Baca Selengkapnya