Minim ketersediaan rusun, Pemprov DKI sulit lakukan normalisasi kali
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta masih terkendala ketersediaan rumah susun sewa (Rusunawa) dalam kelanjutan program normalisasi sungai. Apalagi tidak dapat dipungkiri bantaran sungai akan ditertibkan banyak warga tinggal di sana.
Ahok, sapaan akrabnya, mengatakan pihaknya tidak akan melanjutkan program normalisasi sungai sebelum ada rusunawa. Mengingat setiap warga terdampak program ini harus mendapatkan kompensasi tempat tinggal sebagai lokasi relokasi mereka.
"Makanya kita mesti kejar sebanyak mungkin rumah susun. Karena memang gak bisa dielakkan, orang-orang yang tinggal di bantaran sungai, terutama yang melakukan reklamasi ya. Ya mau enggak mau kita balikan lagi sesuai ukuran sungai dari awal. Itu mau gak mau kita pindahkan ke rusun," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/10).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, keputusan untuk menerima kompensasi tersebut diserahkan kepada warga sepenuhnya. Karena tugas Pemprov DKI Jakarta memberikan hunian layak bagi mereka yang terdampak normalisasi.
Namun, Ahok menilai, warga yang mendapat relokasi tersebut telah banyak diuntungkan. Selain mendapatkan hunian, anak-anak mereka juga mendapatkan transportasi gratis dan bantuan pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Kategori pertama yang kita total subsidi sebetulnya, 80 persen. Nah, kalau dibilang subsidi bus, subsidi dokter itu lebih dari 100 persen. Karena begitu kamu KTP-nya rusun satu keluarga naik bus enggak bayar, bahkan anak anda dapat KJP, dapat bus sekolah. Mau usaha juga kita kasih bantu. Jadi ya itu yang kita tawarkan," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Status Pandemi Dicabut, Pemprov DKI Sesuaikan Biaya Sewa Rusun
Pemprov DKI Jakarta meyakini kembalinya tarif sewa rusun adalah langkah tepat.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca Selengkapnya31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI
Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaBanjir Semarang, Wali Kota Minta Optimalkan Rumah Pompa
Pemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca Selengkapnya30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaRatusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat
Sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaIni Rincian "Malam Muda Mudi" pada Perayaan Tahun Baru 2024 di Jakarta
Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar "Malam Muda Mudi" untuk menyambut pergantian tahun dari 2023 ke 2024. Kali ini kegiatan itu dibagi dalam enam segmen.
Baca SelengkapnyaStatus Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor
Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca Selengkapnya