Meski dukung, Djarot tak akan ikut kunjungan DPRD DKI ke Hong Kong
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendukung penuh rencana DPRD DKI Jakarta untuk melakukan kunjungan ke Hong Kong. Di mana tujuan keberangkatan anggota DPRD DKI Jakarta itu untuk meninjau tarif Mass Rapid Transit (MRT) dan mempelajari cara pengelolaan serta pengoperasian dari MRT.
"Maka dari itu kemarin DPRD menyampaikan untuk melakukan kunjungan ke Hong Kong. Saya bilang yah silakan. Saya sudah sampaikan kepada MRT dan sudah ada surat dari MRT Hong Kong untuk mengundang pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk datang ke sana," kata Djarot di Balai Kota, Rabu (11/7).
Djarot mengaku telah menerima surat undangan dari MRT Hong Kong beberapa hari yang lalu. Namun dirinya tidak akan ikut dalam kunjungan kerja DPRD DKI tersebut.
"Kami terima 2 3 hari yang lalu ya. Surat itu diajukan kepada kami dan kepada MRT kita. Kan harus ada undangan, kan enggak bisa nyelonong. Masa nyelonong," ucapnya
Menurut politikus PDIP ini, nantinya yang akan pergi ke Hong Kong hanya dari pihak DPRD, Dinas Perhubungan dan juga PT MRT. "Enggak, Dishub mungkin ada juga sama MRT juga dong. Kalau saya enggak lah. Mudah-mudahan kalau ada waktu boleh lah saya ke sana," jelasnya.
Lebih lanjut, kata Djarot, pihak dari Hong Kong menawarkan jadwal kunjungan dari tanggal 7 sampai 9 Agustus 2017. "Aku enggak ke Hong Kong lah, sampean aja yang ke Hong Kong. Waktunya, itu kan juga akan mempengaruhi. Harinya kan juga tergantung sana. Dia menawarkan 7 hingga 9 Agustus. Karena memang di sana tujuannya untuk ketemu sama MRT Hong Kong," katanya
Mantan Wali Kota Blitar menambahkan, kunjungan ke Hong Kong untuk belajar mengenai pengelolaan TOD (Transit Oriented Development). Karena menurutnya Hongkong menjadi negara yang sukses dalam transportasi MRT.
"Karena di MRT di Hong Kong itu sistemnya akan kita tiru. Karena terbukti berjalan dengan sana baik dan pengalaman bertahun-tahun. Yah kalau teman-teman jalan ke sana justru bagus. Supaya beliau mengetahui juga bagaimana pelaksanaannya di lapangan karena selama ini kan dapat cerita doang. Supaya dapat mengetahui sistem yang ada di Hong Kong," tandasnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot PDIP Dukung Hak Angket: Supaya Kita Bisa Mengevaluasi Kebijakan Pemerintah
Djarot menegaskan tak ada instruksi khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait hak angket
Baca Selengkapnya30 RT di DKI Jakarta Masih Terendam Banjir, Berikut Rinciannya
Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaBawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan
Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi
Terdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta Ajak Industri Lokal Pasok Suku Cadang
PT MRT Jakarta mengajak para perusahaan lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan transportasi publik mereka.
Baca SelengkapnyaHore, Diskon Tarif LRT Jabodebek Diperpanjang Hingga Mei 2024
Perpanjangan potongan harga tersebut diperlukan untuk lebih menarik minat masyarakat menggunakan moda transportasi massal baru itu.
Baca SelengkapnyaLRT Operasikan 308 Perjalanan Mulai Bulan Depan, Jarak Antar Kereta Jadi 12,5 Menit
Diharapkan pengguna dapat mengandalkan LRT Jabodebek sebagai pilihan transportasi yang tepat waktu dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPakai Kontraktor Jepang, Proyek MRT Bundaran HI-Kota Harus Selesai Tahun 2029
Ini alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca SelengkapnyaBaru 5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Temukan 997 Barang Penumpang Tertinggal
Mulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.
Baca Selengkapnya