Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengintip Kelanjutan Proyek Sodetan Ciliwung Seusai Disebut Mangkrak 6 Tahun

Mengintip Kelanjutan Proyek Sodetan Ciliwung Seusai Disebut Mangkrak 6 Tahun Pengerjaan Sodetan Ciliwung. ©2023 Merdeka.com/Bachtiar Alam

Merdeka.com - Lalu lalang pria berompi oranye lengkap dengan helm catok ala pekerja proyek terlihat di sekitar Jalan Otista Raya III, Jakarta Timur. Di lokasi ini, salah satu titik proyek inlet Sodetan Kali Ciliwung dikerjakan.

Proyek Sodetan Kali Ciliwung belakangan kembali ramai digunjing. Tepat setelah Presiden Joko Widodo menyebut proyek ini mangkrak. Bahkan mencapai enam tahun.

Proyek ini memang telah dikerjakan sejak 2014 silam. Tepat saat Jokowi menjabat Gubernur DKI. Tapi mandeg di warga yang huniannya terdampak menggugat ke pengadilan.

Kabat terbaru. Proses gugat menggugat sudah beres. Bahkan lahan yang dibutuhkan bisa dibebaskan. Sehingga tak heran, sejak beberapa pekan terakhir area tersebut dipadati pekerja dan alat berat.

Mereka keluar masuk dari gerbang setinggi 2,5 meter yang dijaga petugas keamanan. Meski terhalang pagar besi besar, namun noda tanah di celana maupun pakaian para pekerja menandakan proyek masih tahap pengerjaan.

Presiden Jokowi sempat memuji. Berlanjutnya proyek ini atas peran besar Pj Gubernur, Heru Budi.

"Tadi saya sampaikan. Saya juga kaget, dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru, saya enggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Makanya saya ke sini tadi, karena udah selesai," kata Jokowi usai meninjau sodetan, Selasa (24/1).

Merdeka.com mencoba melihat lebih dekat progres proyek Sodetan Kali Ciliwung, pada Selasa (31/1) kemarin. Karena proyek ini letaknya di area belakang permukiman warga, maka agak sulit ditemui jika baru pertama kali tiba. Ada sejumlah titik krusial dari proyek sodetan Ciliwung ini. Jika datang dari arah Jatinegara, maka harus masuk ke sejumlah gang padat penduduk. Itupun, tak dapat melihat proyek secara langsung karena sudah dipagari sebagai tanda adanya pekerjaan.

Hal itu juga diperkuat dengan hilir mudik pekerja dan truk pengangkut bahan bangunan dan tanah yang keluar masuk gerbang berbahan besi. Gerbang membentang hingga menuju Gang Sensus bersebalahan dengan Masjid Al-Hasanah. Deru alat-alat berat juga terdengar jelas. Menandakan semua pekerja kerja keras merampungkan proyek.

Untuk masuk ke Gang Sensus, terlebih dulu lewat gang kecil padat penduduk. Hingga ujung dinding proyek yang berbatasan dengan bantaran kali, menjadi batas akhir dinding besi penutup proyek atau tepat di samping rumah warga, RT09/04.

Di area itu sebenarnya terlihat area seperti gundukan tanah yang diyakini bagian dari proyek sodetan. Tapi salah satu menyarankan saya tidak mengambil gambar sebelum meminta izin pada pihak proyek.

"Mas tolong jangan ambil gambar ya, kalau mau mau ambil gambar izin ke proyek dulu," kata salah satu warga yang sempat ditemui.

Diduga, gundukan tanah itu bekas empat bangunan yang terpaksa digusur karena terkena imbas proyek itu. Empat bangunan terdiri dari tiga warga RT09/04 milik Tukidjo, Aminah, dan Atik Surati. Lalu, Musala Al-Makmur. Keempat bangunan itu digusur dengan kompensasi ganti rugi oleh Pemprov DKI. Pada titik itu, saya tidak bertanya apapun pada pekerja untuk mengetahui seperti apa progres pengerjaan sodetan. Saya pahami itu, karena mereka tak punya kewenangan memberikan penjelasan atas pekerjaan yang dilakukan.

Selain dari area Gang Sensus, proyek Sodetan Ciliwung juga bisa dilihat dari titik Kampung Melayu, Jakarta Timur. Caranya, masuk ke Jalan H. Timur.

Dari sana, tampak jelas area proyek. Beberapa beton sudah ditancapkan ke tanah sebagai tanggul penahan yang membatasi dengan bibir kali . Tampak juga empat mesin ekskavator menggaruk-garuk tanah di pinggir Kali Ciliwung, meratakan area tersebut.

Proyek ini ditargetkan rampung April 2023 nanti. Jika sudah tersambung hingga ke Kanal Banjir Timur, maka sodetan ini memiliki panjang 714 meter yang terdiri dari Zona A berupa bangunan permanen inlet open channel 165 meter dan normalisasi Sungai Ciliwung. Zona B berupa terowongan ganda sodetan dari inlet ke arriving shaft 549 meter.

"Dulunya kan ini pom bensin (Zona A), nah sekarang udah diubah jadi sodetan. Saya kena dampaknya dirumahkan," kata warga bergurau sambil menjelaskan lokasi Inlet Sodetan Kali Ciliwung

Dengan proyek ini, limpasan air dari Kali Ciliwung akan dialirkan menuju outlet atau sodetan keluar di outlet sodetan di KBT atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur (Zona D).

Pada titik keluar air atau outlet menuju KBT, proyek sodetan yang berlokasi tak jauh dari area belakang kampus Trisakti sudah rata dengan tanah. Para pekerja dari perusahaan PT Wijaya Karya (Wika)-PT Jaya Konstruksi, KSO dan konsultan supervisi PT Virama- Supra-TAA, KSO berupaya merampung proyek dengan masa pelaksanaan Agustus 2021-Agustus 2023.

Sama halnya di area inlet, area outlet juga tertutup dinding besi sangat rapat hingga tak terlihat jelas aktivitas pengerjaan. Hanya terlihat dari kejauhan mesin ekskavator mengeruk tanah sambil meratakan 24 bangunan warga yang sudah dipindah ke Rusun Cipinang Besar Utara.

"Di sana, sudah rata sama tanah. Saya dulu tinggal di sana. Tapi ngontrak, pas tahu digusur yaudah saya pindah," ucap warga.

Sementara warga yang enggan menyebutkan namanya tersebut, mengatakan jika area outlet nanti terbentang mengitari area belakang Universitas Trisakti, sampai perbatasan jembatan Kali Cipinang Besar atau tepat dibatas 24 rumah yang digusur.

Penjelasan Pj Gubernur

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberi penjelasan terkait proyek sodetan Kali Ciliwung yang disebut mangkrak oleh Presiden Joko WIdodo (Jokowi). Heru mengatakan, proyek tersebut tak sepenuhnya mangkrak. Pembangunan masih dilakukan di inlet atau bagian masuk air.

Untuk diketahui, proyek sodetan Ciliwung membentang dari titik masuknya air (inlet) di Bidara Cina dan tempat keluarnya air (outlet) di Kebon Nanas.

"Istilahnya inlet dan outlet. Kan itu tahapan ada yang sodetan di Kebon Nanas. Yang ini (outlet Kebon Nanas) sedang proses dari 2013 sampai 2016," kata Heru kepada wartawan, Kamis (26/1).

Heru menjelaskan, bagian outlet mangkrak karena ada beberapa kendala. Misalnya, kata Heru, ada saluran air yang perlu dilebarkan, masalah pembebasan lahan, dan sinkronisasi data dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Yang di outletnya, sejak berapa kurun waktu itu memang berhenti karena salurannya harus dilebarkan. Di sana ada beberapa kendala, ada rumah warga, terus ada yang harus didetailkan data dengan BPN, dengan Trisakti, dan sekarang sudah selesai," jelas Heru.

Maka dari itu, kata heru, proyek ini tak sepenuhnya mangkrak. Sebab, masih ada beberapa bagian yang tetap dikerjakan.

"Secara fisik yang di inlet iya (ada pekerjaan) tapi secara keseluruhan kan ada beberapa kendala sehingga enggak optimal juga, enggak bisa juga (dibangun), kira kira gitu," ujar Heru.

Lebih lanjut, Heru menjelaskan bahwa seluruh lahan yang dibutuhkan untuk proyek ini sudah dibebaskan. Kini, pihaknya masuk dalam proses penyempurnaan dan bisa diujicoba.

"Jadi untuk lahan semua selesai, fisik juga sekarang sedang menyelesaikan penyambungan, terus penutupan untuk posisi kontrolnya, penyempurnaan, kira kira gitu. Secara teknis dan lain-lain sudah selesai, tinggal ngetes. Kemarin yang sudah dibebaskan kan belum di-sheet pile, belum turap, sekarang diturap. Ini April selesai, enggak ada masalah," kata Heru.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo

Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Istana Ungkap Alasan Jokowi Sering Groundbreaking Proyek di IKN
Istana Ungkap Alasan Jokowi Sering Groundbreaking Proyek di IKN

Presiden Jokowi direncanakan melakukan proses peletakan batu pertama atau groundbreaking ke-IV untuk 11 proyek di IKN pada 17 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya

Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Selesai 45 Hari, Pembangunan Jembatan Gunung Puyuh di Tol Cisumdawu Masuk Rekor MURI
Selesai 45 Hari, Pembangunan Jembatan Gunung Puyuh di Tol Cisumdawu Masuk Rekor MURI

Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi industri konstruksi untuk menghasilkan proyek-proyek inovatif.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo dan Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Bupati Sidoarjo dan Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Bupati Sidoarjo dan Gresik Deklarasi DukPembangunan di era Jokowi sudah baik dan berhasil maka otomatis harus dilanjutkan.ung Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Isu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat

Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.

Baca Selengkapnya