Mantan Bos BEI Rekomendasikan Saham Delta Djakarta Dijual
Merdeka.com - Rencana divestasi saham milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk, kembali tak jelas tindak lanjutnya. DPRD tidak juga menggelar forum pembahasan tentang rencana itu.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi bersikeras menolak penjualan saham itu dengan pertimbangan nilai penjualan tidak rasional, dan berpotensi menimbulkan kerugian negara. Namun, mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018, Tito Sulistyo berpendapat tidak masalah jika Pemprov ingin menjual sahamnya di perusahaan produsen minuman alkohol tersebut.
"Saya percaya itu bisa apakah (melanggar) Undang-Undang pasar modal saya yakin tidak, karena memang selama transaksinya terjadi di pasar, pada saat harga pasar itu tidak dilanggar, ini bisnis-bisnis legal kok kalau secara undang-undang positif ini adalah bisnis yang legal. Saya merekomendasikan jual," kata Tito dalam diskusi daring Saham Miras di Tengah Kriminalitas Yang Mengganas Saatnya Dilepas yang digelar Fraksi PKS, Kamis (1/4).
Pertimbangan Tito merekomendasikan untuk menjual karena dividen yang dihasilkan cukup tinggi. Selain itu, nilai saham PT Delta Djakarta Tbk dianggap kategori premium.
Di sisi lain, Tito berpandangan Pemprov DKI sepatutnya tidak perlu ikut campur terhadap sektor yang sudah bisa dikelola baik oleh swasta. Yang perlu dilakukan oleh Pemprov adalah membuat regulasi sebaik mungkin untuk menggaet pajak dari segala pendapatan setiap usaha.
"Saya berpendapat Pemda DKI dengan PAD yang demikian besarnya lebih baik konsentrasi kepada bagaimana meningkatkan kesejahteraan ketertiban dan ketentraman mengenai PAD lepaskan swasta yang berbisnis lalu Pemda DKI membuat aturan main mendapatkan hasil dari pajak," ujar dia.
Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi bersikeras enggan membahas rencana tersebut di forum resmi dengan alasan tidak ada kajian jelas terhadap nilai penjualan dari saham tersebut.
Prasetio kemudian mengarahkan Anies menggunakan hak diskresinya jika tetap bersikeras ingin menjual saham di perusahaan produsen minuman beralkohol itu.
Namun, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menegaskan, Pemprov DKI tidak akan mengambil hak diskresi jika eksekutif dan legislatif memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang sama.
"Kami tidak pernah membicarakan, semua keputusan yang menjadi kewenangan eksekutif dan legislatif selalu kita ambil bersama, kita tidak pernah mengambil diskresi-diskresi," ucap Riza di Balai Kota, Rabu (17/3).
Sejak diajukan permohonan pembahasan pada 2018, DPRD tetap bergeming, membiarkan permohonan pembahasan divestasi Pemprov bertumpuk setiap tahun.
Riza mengatakan, pihaknya masih tetap akan menunggu sikap bijak DPRD agar membahas rencana divestasi yang dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 tersebut.
"Kita tunggu persetujuan DPRD mudah-mudahan bisa duduk bersama," kata Riza.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa Kecil Sering Dipukul Ibu, Kini Jadi Konglomerat Indonesia dan Beli Hotel di China
Pengalaman itu tidak membuatnya trauma apalagi dendam kepada sang ibu. Sebaliknya, hal itu melatih mentalnya menjadi tangguh.
Baca SelengkapnyaSambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud
Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.
Baca SelengkapnyaSegini Harta Kekayaan Sukanto Tanoto, Konglomerat Indonesia yang Beli Hotel Mewah di China
Hotel mewah itu memiliki 193 kamar di distrik tepi laut Bund yang bersejarah di Shanghai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSosok Letjen (Purn) Tarub, Lulusan Akmil 1965 yang Pernah Jadi Pangkostrad hingga Duta Besar
Ia merupakan salah satu tokoh militer Indonesia yang dipercaya jadi komisaris televisi nasional hingga perusahaan perabot rumah tangga.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaCatat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024
Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaKasus Impor Emas Rp189 T Belum Dituntaskan Satgas TPPU, Eks Penyidik KPK: Heboh di Awal, Mandek di Akhir
Menurutnya, dalam pengungkapan TPPU bukan sekedar perbuatan, tapi bagaimana mampu membongkar aliran.
Baca Selengkapnya