Merdeka.com - Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Utara mencatat, lahan pertanian semakin mengalami penyempitan setiap tahun. Saat ini, luas lahan hanya seluas 528 hektare atau turun 72 hektare dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun lalu sekitar 600 hektar lebih lahan pertanian ada di Jakarta Utara. Sekarang tinggal 528 hektar, karena warga maupun pengembang yang merupakan pemilik lahan membangun rumah dan perusahaannya," kata Kepala Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Utara, Jaja Suarja, Selasa (5/3).

Dia menjelaskan, 90 persen dari 528 hektare lahan pertanian dimiliki oleh perusahaan pengembang, sedangkan warga hanya memiliki sekitar 10 persen. Kondisi ini membuat para petani menjadi lesu akibat ketiadaan lahan untuk menanam.

"Kalau tanah mereka resmi dan bangunannya sesuai peruntukkannya, ya tidak apa-apa," ujarnya.

Namun, untuk mengantisipasi menurunnya lahan pertanian, lanjut Jaja, Sudin Pertanian Jakarta Utara tengah menggalakkan penanaman 2.600 pohon mangga dan 1.000 pohon pinus selama tahun 2013. Selain itu, pihaknya juga akan menambah satu hutan kota di wilayah Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

"Kebanyakan pohon itu di taman, di sekolah, hutan kota, stadion, dan gelanggang olahraga remaja (GOR), karena penghijauan di Jakarta Utara masih kurang. Mengenai anggarannya itu kewenangan Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta, kami hanya menempatkan lokasinya saja," bebernya.