Kontrak PAM Jaya dengan Swasta Berakhir, Heru Budi: Operasional harus Tetap Berjalan

Jumat, 3 Februari 2023 09:26 Reporter : Lydia Fransisca
Kontrak PAM Jaya dengan Swasta Berakhir, Heru Budi: Operasional harus Tetap Berjalan PAM Jaya Resmi Ambil Alih Pelayanan Air di Jakarta dari Palyja dan Aetra. ©2022 Liputan6.com

Merdeka.com - Perusahaan daerah air minum (PAM) Jaya secara resmi menjadi satu-satunya perusahaan umum daerah yang mengelola dan melayani air bersih di DKI Jakarta, Kamis (2/2). Hal ini merupakan hasil dari berakhirnya kontrak kerja sama antara PAM Jaya dengan pihak swasta (swastanisasi), yakni Palyja dan Aetra.

"(PAM Jaya) mengambil alih 100 persen kegiatan dan pengoperasian, untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terkait air bersih dan ketersediaannya," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di IPA Buaran PAM Jaya, Jakarta Timur, Kamis (2/2).

Dalam kesempatan itu, Heru menyampaikan beberapa poin penting yang harus dicermati para pegawai di momen pergantian pengelolaan tersebut.

"Pertama, saya memastikan operasional harus berjalan, pelayanan tidak terganggu, dan peningkatan pelayanan air baku (terus berjalan)," ujar Heru.

Heru juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada PAM Jaya atas segala upayanya memastikan kelancaran proses transisi dan transformasi keterlibatan dua mitra swasta sebelumnya.

"Perlu diingat bahwa dengan berakhirnya keterlibatan mitra swasta bukan berarti memulai lagi dari nol. Tinggal meningkatkan pijakan yang sudah terbangun dan menyempurnakan dengan lebih baik," kata Heru.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengklaim, selama satu tahun ke belakang pihaknya telah melaksanakan proses transisi dan transformasi dengan tata kelola perusahaan yang baik, serta telah dilakukan berbagai pendampingan. Artinya, lanjut Arief, proses tersebut menandakan bahwa kesiapan PAM Jaya sebagai satu-satunya pihak yang mengelola air bersih di Ibu Kota.

"Alhamdulillah transfer knowledge-nya tanpa dibarengi adanya pemberhentian hubungan kerja di kedua mitra, sehingga secara otomatis transfer knowledge dan orangnya sudah ada. Itu salah satu terobosan enam bulan sebelumnya karena sudah disiapkan," kata Arief.

Selain itu, PAM Jaya juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi. Apalagi, PAM Jaya menargetkan 100 persen cakupan pelayanan pada 2030 sebagai perwujudan pemberian kedaulatan air bagi seluruh warga Jakarta.

"Untuk mencapai 100 persen cakupan pelayanan, PAM JAYA membutuhkan tambahan suplai air sebesar 11.150 liter per detik serta pipa sepanjang 4.000 km. Peningkatan akses terhadap air minum perpipaan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6.1, yakni mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman serta terjangkau bagi semua," jelas Arief.

Selain itu, Arief mengklaim operasional PAM Jaya telah berjalan lancar dengan sistem data terpadu. Meski demikian, penyempurnaan akan terus dilakukan, terutama secara proses digitalisasi.

"Kami akan segera lakukan pemutakhiran data dan pelanggan tidak perlu resah, karena memang semuanya tetap berjalan seperti biasa. Kami perkuat dengan layanan online yang nanti akan bisa lebih cepat lagi terlayani, terkait komplain, hambatan, dan sambungan baru," tambah Arief.

Baca juga:
Rekrut Ribuan Karyawan Palyja dan Aetra, PAM Jaya Pastikan Pelayanan Tidak Terganggu
PAM Jaya Resmi Ambil Alih Pelayanan Air di Jakarta dari Palyja dan Aetra
Swastanisasi Air akan Berakhir, PAM Jaya Rekrut 1.097 Karyawan Palyja dan Aetra
PAM Jaya Ungkap Penyebab Air Tanah di Jakarta Tercemar Bakteri E Coli
Serapan PMD dari APBD DKI 2022 PAM Jaya Rendah, Ini Alasannya
PAM Jaya: Embung dan Sungai Belum Penuhi Kebutuhan Air Bersih di Jakarta

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini