Konservasi Menara Syahbandar telan Rp 4,5 miliar
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara telah melakukan perbaikan terhadap Menara Syahbandar. Pemerintah daerah itu menganggarkan Rp 4,5 miliar untuk konservasi menara tersebut.
"Konservasi sudah dilakukan untuk memperkuat bangunan, konservasi ini sudah dilakukan sejak 13 September dan akan berlangsung selama 90 hari," kata Kepala Seksi Edukasi dan Pameran Unit Pelaksana Museum Bahari dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Utara, Irfal Gucci, saat ditemui di Menara Syahbandar, Jl Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (1/10).
Konservasi dilakukan untuk membenahi seluruh kondisi menara yang tak terawat, termasuk pengecatan ulang pada dinding menara dan pembenahan tangga yang sudah tampak rapuh. Tetapi, konservasi ini tidak dapat membenahi kemiringan pada menara.
"Yang bisa dilakukan hanya memperkuat saja, tidak bisa memperbaiki kemiringan," ujar dia.
Dari pantauan merdeka.com, di sekitar Menara Syahbandar terlihat beberapa pekerja sedang mengecat dan merenovasi gedung tersebut. Adapun beberapa tiang pancang terpasang pada empat sisi gedung.
Konservasi dilakukan berupa pemasangan pancang di sekitar menara. Sementara itu, selama konservasi menara ini dilakukan, pengunjung tidak dapat mengunjungi menara selama sekitar 90 hari. Anggaran yang disediakan untuk melakukan konservasi sebesar Rp 4,5 miliar.
Menara Syahbandar termasuk salah satu cagar budaya di kawasan kota tua ini didirikan oleh Pemerintah Belanda sekitar tahun 1839. Menara tersebut pun menjadi salah satu dari 12 jalur wisata di pesisir utara yang sedang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta Utara dibangun dengan tinggi lima meter dan lebar tiga meter.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaSerunya Berkunjung ke Kampung Flora di Kota Semarang, Dulunya Tempat Pembuangan Sampah Liar
Berkat kekompakan warga, mereka berhasil menyulap area kumuh itu menjadi kawasan wisata
Baca SelengkapnyaSerahkan 205 Sertipikat Tanah di Sleman, Menteri ATR: Harga Tanah Naik 3 Kali Lipat
Efek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan
Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaPenampakan Rumah Mewah Bak Istana Muzdalifah yang Kini Jadi 'Gudang', Ngaku Akan Dijual Rp40 Miliar
Ini dia salah satu sudut rumah Muzdalifah yang terkenal sebagai sosok yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda, Ada di Puncak Bukit Kota Semarang
Tempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca SelengkapnyaSempat Mangkrak, Embung Senilai Rp2,5 Miliar di Kebumen Ini Justru Terbengkalai dan Ciptakan Masalah Baru bagi Warga
Proyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.
Baca SelengkapnyaFOTO: Kebakaran Lalap Permukiman Padat di Taman Sari Jakbar, Ratusan Orang Terdampak
Kebakaran dahsyat yang terjadi pada Selasa (2/1) malam itu menghanguskan 15 rumah di Taman Sari, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaFOTO: Panggung Hiburan Malam Muda Mudi Tahun Baru 2024 Mulai Dibangun di Kawasan Sudirman-Thamrin
Pemprov DKI Jakarta menghadirkan 12 panggung hiburan yang tersebar di kawasan Sudirman-Thamrin saat Malam Muda Mudi.
Baca Selengkapnya