Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kendala hilangkan eceng gondok di Waduk Tomang Barat

Kendala hilangkan eceng gondok di Waduk Tomang Barat Waduk Tomang Barat. ©2013 Merdeka.com/faqih

Merdeka.com - Pemerintah DKI Jakarta berencana memulihkan fungsi Waduk Tomang Barat dan 29 waduk lainnya. Tetapi, rencana ini masih harus menunggu terselesaikannya dua waduk lain, yakni Waduk Pluit dan Ria Rio.

"Kita akan lihat Tomang Barat, karena penuh enceng gondok, dan sebelah Tomang kan sering banjir, genangan, sehingga memang harus ada tampungan," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, usai meresmikan penanaman pohon lindung di Taman Waduk Ria Rio Jakarta, Kamis (26/9).

Kepala Suku Dinas Pengendalian Kebersihan Jakarta Barat, Supriyadi, mengatakan ada beberapa kendala yang menghambat untuk memaksimalkan pembersihan dan pencegahan eceng gondok di Waduk Tomang Barat. Dinas Kebersihan menugaskan Pengendali Kebersihan untuk membersihkan dan mengendalikan eceng gondok yang berada di Waduk Tomang Barat. Pembersihan ini berlandaskan pada Perintah Gubernur (Pergub) No. 215 Tahun 2012 baru dimulai 4 September lalu. Padahal, mestinya sudah dimulai sejak 1 April.

"Permasalahan tempat menjadi kendala utama sementara ini," kata Supriyadi.

Tempat yang telah padat penduduk membuat pekerja sulit untuk menempatkan alat berat, ekskavator. Ekskavator difungsikan untuk mengangkat eceng gondok yang berada di pinggir waduk. Tetapi, ternyata alat ini hanya bisa diletakkan di satu tempat saja.

"Jika ingin menempatkannya di tempat yang lain nanti akan menutupi akses jalan warga," terang Supriyadi.

Tempat yang saat ini dijadikan lahan kerja ekskavator mendapat perhatian oleh Supriyadi. Pasalnya tanah yang berada di pinggir waduk dikhawatirkan tidak kuat menahan berat mesin dan akhirnya bisa saja ambrol.

Kendala lainnya, lanjut Supriyadi, adalah tenaga kerja. Menurut dia, jumlah personil yang diturunkan tidak ada masalah. Tetapi waktu kerja selama delapan jam membuat pekerjaan ini tidak terlalu efektif di siang hari, karena banyak pekerja yang akhirnya memutuskan untuk beristirahat ketika siang hari.

"Efektifnya kerja pas pagi dan sore. Kalau siang kepanasan jadi istirahat," lanjut Supriyadi.

Kondisi pekerjaan yang berada di tengah waduk dengan menggunakan getek dari bambu membuat kontak dengan sinar matahari semakin berat. Karena eceng gondok yang berada di tengah harus didorong agar mendekati pinggir waduk, baru diciduk dengan ekskavator untuk kemudian dipindahkan ke truk.

Para pekerja yang membersihkan eceng gondok dari Dinas Kebersihan biasa bekerja delapan jam sehari. Jika dimulai pukul 06.00 WIB dimulai, maka pukul 15.00 WIB biasanya telah usai. Banyaknya istirahat membuat produktifitas kerja berkurang dan menyebabkan hanya sedikit eceng gondok yang dapat diangkat.

"Permasalahannya eceng gondok yang kita angkat ini seperti bunga dalam tabungan deposito. Yang diambil bunganya tetapi tabungan pokoknya tidak diambil," terang Supriyadi.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada! Ini 5 Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik Garut

Waspada! Ini 5 Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik Garut

Untuk titik rawan mulai dari Tahu Sumedang hingga Pananjung.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Tol Merak Macet, Pemudik Siapkan Sarung Jadi WC Darurat

Tol Merak Macet, Pemudik Siapkan Sarung Jadi WC Darurat

Kemacetan di jalur mudik terkadang membuat pengendara terpaksa melakukan hal ekstrem untuk membuang hajat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tersangka Pemerkosaan di Gowa Ternyata Caleg Perindo, Segini Raihan Suaranya di Pemilu 2024

Tersangka Pemerkosaan di Gowa Ternyata Caleg Perindo, Segini Raihan Suaranya di Pemilu 2024

Dengan perolehan 437 suara, MYH meraih suara tertinggi dapil I Gowa untuk Partai Perindo.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Baca Selengkapnya
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.

Baca Selengkapnya
Lapas Gorontalo Banjir, Begini Penampakannya

Lapas Gorontalo Banjir, Begini Penampakannya

Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.

Baca Selengkapnya
Hilang Dua Pekan, Kakek di Tasikmalaya Ditemukan Tinggal Tulang

Hilang Dua Pekan, Kakek di Tasikmalaya Ditemukan Tinggal Tulang

Kerangka tulang manusia itu diduga Enjo Darjo (90) yang sebelumnya dinyatakan hilang selama dua pekan

Baca Selengkapnya