Kebutuhan daging di Jakarta tinggi

Merdeka.com - Ketua Komite Daging Sapi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang meminta pemerintah provinsi DKI Jakarta agar diberikan alokasi khusus untuk kuota daging sapi dari luar. Sebab, saat ini kebutuhan konsumsi daging di ibukota masih tinggi

"Padahal, kebutuhan DKI Jakarta saja mencapai 50-60.000 ton per tahun, ini sangat tidak mencukupi kelangkaan daging ini sudah meresahkan," kata Sarman dalam keterangan persnya yang diterima merdeka.com.

Menurut dia, ketersediaan daging sapi yang semakin langka akan mengancam industri makanan seperti sosis dan bakso. Para pengusaha terancam gulung tikar jika pemerintah tidak memberikan kuota daging impor lebih banyak untuk DKI Jakarta.

Tingginya harga daging saat ini sudah mencapai Rp 75.000-Rp 80.000 per kilogram adalah akibat dari pembatasan impor daging sebanyak 34.000 ton per tahun untuk seluruh Indonesia, dari sebelumnya 100.000 ton pada 2011. Sementara pasokan daging sapi dalam negeri rendah.

Sarman menuturkan, dari kebutuhan daging sapi DKI Jakarta dan sekitarnya, selama ini 80 hingga 90 persen dipasok dari daging impor. Sedangkan sapi lokal yang dikirim ke Jakarta dan sekitarnya hanya300.000 ekor per tahun.

"Industri pengolahan daging sebagian besar berada di Jabotabek, mereka sangat ketergantungan dengan daging impor," tuturnya.