Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kawasan Ganjil Genap Diperluas, Apakabar Rencana ERP?

Kawasan Ganjil Genap Diperluas, Apakabar Rencana ERP? Proyek ERP Jakarta. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta memutuskan memperluas kawasan penerapan ganjil genap. Kemunculan ini berawal dari keinginan pemerintah membatasi penggunaan kendaraan pribadi dengan cara menyesuaikan pelat kendaraan dengan tanggal. Kemudian warga, beralih ke kendaraan umum.

Sistem ganjil genap ini sudah lama direncanakan. Namun, resmi diberlakukan saat perhelatan Asian Games bulan Agustus 2018 lalu.

Di awal pemberlakuan, sistem ganjil genap baru diberlakukan di beberapa ruas jalan protokol. Sejak pukul 06.00 WIB sampai 10.00 WIB, kemudian dilanjutkan kembali pukul 16.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB. Dan hanya berlaku pada hari kerja Senin-Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu ditiadakan.

Setelah dilakukan berbagai evaluasi, akhirnya Pemprov DKI Jakarta memperpanjang ganjil genap. Bahkan memperluas wilayah penerapan ganjil genap dengan alasan mengatasi polusi udara di Jakarta.

Di 16 ruas jalan regular seperti Jl Fatmawati, Jl Pramuka, Hayam Wuruk dan 13 titik lainnya akan diujicobakan sistem ganjil genap. Masa sosialisasi sudah dimulai sejak 12 Agustus sampai 6 September mendatang. Ganjil genap tersebut diberlakukan pada Senin sampai Jumat, kecuali hari libur, sejak pukul 06.00-10.00 WIB dan pukul 16.00-21.00 WIB.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berharap kebijakan itu tidak diperdebatkan. Tujuan jangka pendeknya diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas. Sedangkan tujuan jangka panjang, sistem tersebut dalam rangka persiapan kendaraan berbasis listrik yang akan digunakan dalam transportasi umum.

"Tujuan utamanya sesungguhnya adalah lingkungan yang sehat dan lingkungan Jakarta sehat itu udara yang bersih, lalu lintas yang lancar. Itu satu paket, bukan sesuatu yang dipisahkan," kata Anies.

Jauh sebelum wacana penerapan ganjil genap diperluas, Pemprov DKI Jakarta sudah lama mengonsep sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Keberadaan ERP, diharapkan membuat pemilik kendaraan pribadi meninggalkan mobilnya dan beralih ke kendaraan umum.

Wacana kala itu, ERP juga diberlakukan di sejumlah jalan protokol. Setiap mobil akan dipasangkan on board unit (OBU) sebagai pemindai ketika memasuki gerbang ERP.

Pemasangan gerbang ERP juga sempat dilakukan di depan Gedung Panin Bank, Jalan Sudirman. Uji coba pun pernah direncanakan akhir pertengahan November 2018 lalu, namun batal.

Seiring berjalannya waktu, nasib ERP tak kunjung ada kepastian. Padahal banyak pihak berpendapat, ERP mampu tekan kemacetan Jakarta.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono, mendesak pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera mengimplementasikan ERP, mengingat kondisi lalu lintas di Ibu Kota yang kian mengkhawatirkan. Menurutnya, kebijakan ganjil genap pun sudah tidak ampuh lagi mengatasi padatnya volume kendaraan di Jakarta.

"Sekarang kan kita lihat kondisi lalu lintasnya terus semakin memburuk ya kan. Dari awal sudah dikatakan sistem ganjil genap ini gak bisa bertahan lama, paling lama setahun, abis itu kita udah crowded lagi. Oleh karena itu kita segera menerapkan kebijakan baru yaitu yang disbeut dengan ERP," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Selasa (13/8).

Ditambahkan pengamat transportasi, Bambang Prihartono, penerapan ERP dapat mengerem jumlah pengguna kendaraan pribadi di Ibu Kota.

Menurutnya, ERP diperkirakan mampu mengurangi pergerakan kendaraan pribadi hingga 60 persen. Angka tersebut mengacu kepada sistem ganjil genap yang mampu menekan angka pengguna kendaraan pribadi hingga 40 persen.

"Misal ganjil-genap kemarin bisa 40 persen, ERP bisa lebih besar lagi, di Jakarta itu bisa sampai 60 persen mengurangi volume kendaraan yang berseliweran," jelasnya.

Lalu bagaimana nasib ERP kini? Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat dikonfirmasi belum mau bicara banyak. Dia memastikan jika semua hal telah siap, akan disosialisasikan.

"Belum, nanti pasti akan kita sosialisasikan," ucap Anies singkat saat ditemui di Balai Kota, Selasa (13/8).

Pantauan merdeka.com, di kawasan bundaran Senayan, kini tiang ERP sudah tak terlihat lagi. Tiang-tiang yang dulu dilengkapi oleh kamera dan tulisan diberlakukan dari pukul 01.30 hingga 23.00 WIB hingga tarif sudah lenyap.

Berdasarkan informasi yang didapat, tiang tersebut sudah tak ada saat menjelang Asian Games 2018. Saat itu, sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin tengah dirapihkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Sudah lama pak, ya sejak jalan nggak ada jalur cepat dan lambat, pas Asian Games," kata seorang sekuriti yang tak ingin disebut namanya di lokasi, Selasa (13/8).

Dia mengungkapkan, pembongkaran tiang itu diduga dilakukan malam hari. "Kayanya malam ya pak. Sudah lama itu (bongkar ya)," ujarnya.

Sementara itu, Kadishub DKI Jakarta Syafrin Lupito belum dapat dihubungi atas hal ini. Meskipun sudah menghubunginya melalui pesan singkat.

Seperti diketahui sebelumnya, ERP diterapkan pada era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. ERP ini akan dilakukan Sudirman-Thamrin dan Jalan Rasuna Said.

Pemilihan lokasi karena kawasan tersebut dikelilingi oleh tiga koridor bus Transjakarta, yaitu Koridor I (Blok M-Kota), Koridor VI (Kuningan-Ragunan), dan Koridor IX (Pinangranti-Pluit). Tarif yang akan diterapkan berdasarkan kajian terbaru mencapai Rp 21.072.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Setelah Diberlakukan One Way Selama 8,5 Jam

Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Setelah Diberlakukan One Way Selama 8,5 Jam

Penerapan one way begitu lama karena jumlah kendaraan menuju Jakarta ditaksir mencapai 50 ribu unit.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Digitalisasi dan Pembatasan Uang Kartal Tutup Celah Korupsi

Ganjar: Digitalisasi dan Pembatasan Uang Kartal Tutup Celah Korupsi

Ganjar menerangkan digitalisasi tersebut bisa diterapkan dalam bentukย e-budgetingย danย e-planning.

Baca Selengkapnya
Hari Ini dan Besok, Sistem Ganjil Genap di DKI Ditiadakan

Hari Ini dan Besok, Sistem Ganjil Genap di DKI Ditiadakan

Hal ini bertepatan dengan cuti hari libur dan cuti bersama

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang

Dikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang

Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Mengelola Sampah Bisa Ciptakan Lapangan Kerja

Ganjar: Mengelola Sampah Bisa Ciptakan Lapangan Kerja

Tidak melulu soal berbisnis dengan modal besar, namun juga bisa dimulai dengan hal yang sederhana.

Baca Selengkapnya
Langgar Ganjil Genap Tol Trans Jawa, Sebanyak 608 Mobil Pemudik Bakal Dikirim Surat Tilang

Langgar Ganjil Genap Tol Trans Jawa, Sebanyak 608 Mobil Pemudik Bakal Dikirim Surat Tilang

Aan menyampaikan dari laporan hari pertama, Jumat (5/4) sebanyak 608 kendaraan kedapatan melanggar aturan gage.

Baca Selengkapnya
Hari Pertama Tahun Baru 2024, Ganjil Genap Ditiadakan

Hari Pertama Tahun Baru 2024, Ganjil Genap Ditiadakan

Dishub mengimbau warga untuk tetap menjaga keselamatan berkendara dan mematuhi rambu lalu lintas yang ada.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Akan Tutup 123 Perlintasan Sebidang, Ini Alasannya

Pemerintah Bakal Akan Tutup 123 Perlintasan Sebidang, Ini Alasannya

Pemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo Setuju Alat Peraga Kampanye Ditertibkan

Ganjar Pranowo Setuju Alat Peraga Kampanye Ditertibkan

Pemerintah bisa menyediakan ruang agar alat peraga kampanye tidak merusak pemandangan.

Baca Selengkapnya