Merdeka.com - Kepala Suku Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Jakarta Timur, Johan Affandy siap bila diganti oleh Gubernur DKI Jakarta karena terlalu lama dalam memproses Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Sebab, selama ini dia mengaku dalam memproses TDP dan SIUP berdasarkan aturan yang ada.

"Ya kalau hal itu terjadi, kita sebagai bawahan terima saja. Jika diminta sehari siap, kita siap laksanakan tetapi kan sesuai SOP memang tiga hari, itu aturannya sesuai dengan Permendag dan Surat Keputusan Dinas Perdagangan," ungkap Johan kepada merdeka.com, Selasa (22/10).

Menurutnya, sejak dokumen diterima dari Dinas PTSP yang dibawahi oleh Walikota, selanjutnya diberikan kepada Dinas UMKM untuk verifikasi dan proses dokumen. Apabila dokumen lengkap dan benar maka sehari itu juga akan selesai.

Namun, ada perizinan untuk usaha makanan dan minuman yakni warung yang harus dilakukan survei terlebih dahulu. Karena, dinas UMKM takut apabila tidak di survei akan dilakukan penyalahgunaan izin untuk minimarket.

"Kita survei untuk menghindari penyalahgunaan, takutnya malah digunakan sebagai minimarket. Itu pernah terjadi soalnya," jelasnya.

Sementara itu, mengenai salah satu komputer di bagian seksi umum Sudin UMKM Jakarta Timur yang kedapatan menyala dengan fitur games, Johan mengaku hal tersebut tidak benar adanya, karena yang terjadi komputer tersebut menggunakan background games.

"Ya kalau games itu ada dua kemungkinan, pertama dibuat seperti itu artinya memang layarnya bergambar game seperti superman. Kedua di tempat saya ada sekitar 4-5 anak SMK praktik, mungkin saja mereka main games kita juga enggak tahu. Pegawai dinas UMKM saja di sana cuma 21 orang terus tahun ini mau ada 5 orang yang pensiun," terangnya.

Pasca sidak Jokowi , Johan mengaku telah menanyakan kepada salah satu staf di seksi umum perihal adanya PNS yang main game, yang dijawab tidak. Namun, apabila ada bawahannya yang melakukan itu maka akan diberikan sanksi yang tegas, berupa teguran lisan kemudian teguran tertulis.

"Saya tanya pegawai saya kalau katanya tidak ada yang main game, tapi itu hanya layarnya saja," jelasnya.

Johan mengaku saat Jokowi melakukan sidak, tidak berada di kantor karena mendampingi Kepala dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan melakukan audiens dengan Penghuni Industri Pusat (PIK) di Pulogadung. Acara selesai pukul 11.30 WIB, kemudian dia menunaikan salat jumat di kantor Dinas UMKM Jakarta.