Merdeka.com - Menjelang bulan suci Ramadan, Pemprov DKI bersama pihak Polda Metro dan Kodam Jaya, mengadakan rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), guna membahas stabilitas Kamtibmas di wilayah DKI Jakarta.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian mengatakan, dalam rapat yang digelar oleh 3 pilar pemerintahan di ibu kota ini, ada sejumlah hal yang menjadi perhatian bagi para pemangku kebijakan (stake holder) di DKI Jakarta, dalam persiapan menjelang datangnya bulan suci Ramadan.

"Kita sudah bahas perkiraan gangguan dari segi Kamtibnas. Ada 4 potensi gangguan Kamtibnas yang dibicarakan yaitu curas, curat, tawuran, kemudian aksi kekerasan yang dilakukan kelompok-kelompok tertentu," ujar Tito di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/6).

"Lalu kita bahas juga masalah tempat hiburan dan kesiapan bahan pangan, serta persiapan arus mudik," katanya menambahkan.

Dalam aspek keamanan ibu kota, Tito menegaskan masih ada sejumlah wilayah yang kerap saling tawuran, dan potensinya justru makin menguat di bulan puasa.

Karena itu, pihaknya mengaku akan melakukan pendekatan kepada masyarakat, guna menumbuhkan kesadaran yang akan mencegah warga di sejumlah wilayah rawan tawuran, untuk tidak melakukan aksi berbahaya tersebut.

Tito juga mengaku telah memiliki sejumlah data, yang menunjukkan wilayah-wilayah rawan tawuran DKI Jakarta selama bulan suci Ramadan. Nantinya, di wilayah-wilayah itu akan dilakukan sosialisasi, sebagai upaya persuasif guna mencegah terjadinya tawuran tersebut.

"Yang dijadikan atensi adalah tawuran. Kita akan melakukan pendekatan-pendekatan di titik-titik rawan tawuran. Nanti Forkopimda di tingkat Kota, Pak Wali Kota, Kapolres, Dandim dan tokoh-tokoh lain, juga kita minta datang ke titik-titik tawuran untuk melakukan pendekatan persuasif," ujar Tito

"Ada titik-titik yang sudah kita dapatkan. Ini kita tadi minta kerja samanya. Daerah seperti di Johar, Menteng, kita akan melakukan pendekatan-pendekatan," pungkasnya.