Kadisdik: Peringkat kelulusan UN di DKI bukan masalah
Merdeka.com - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto menyatakan, peringkat kelulusan yang didapat DKI Jakarta tahun ini bukan masalah utama. Baginya, berapa pun peringkatnya usaha para murid harus tetap dihargai.
"Saya tidak tahu peringkatnya, menurut saya peringkat itu kita artikan positif yang lebih baik daripada tahun lalu yang kelulusannya dan yang lebih baik lagi adalah pelaksanaannya yang sudah profesional juga tidak kalah pentingnya bagaimana proses kelanjutan dari pendidikan di sekolah menengah atas," ujar Taufik, kepada wartawan, saat ditemui di Balai Kartini Jakarta, Jumat (25/5).
Menurutnya, masalah peringkat akan disikapi secara profesional. "Jadi kalau peringkat, dalam hal ini kita sikapi secara profesional sajalah. Artinya keberhasilan yang telah kita capai harus kita syukuri," jelas Taufik.
Sementara itu, ketika ditanya apakah benar, tingkat kelulusan dari anak-anak Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) rendah, dirinya menjelaskan, saat ini belum bisa memastikan siswa-siswa dari mana saja yang tidak lulus.
"Saya belum tahu yang mana, tolong datanya mana, yang pasti kita bicara data. Saya yakin tidak semuanya," jelasnya.
Dirinya justru meyakini, bila memang ada kabar yang mengatakan, bahwa banyak dari siswa RSBI yang tidak lulus, itu menggambarkan pendidikan dijalankan dengan baik, yang tetap menyatakan bahwa siswa tersebut tidak lulus.
"Itukan satu langkah yang tidak mudah, pasti penuh dengan pertimbangan serta ada buktinya, cari sekolah mana, siapa dan kenapa, jangan sampe RSBI yang tidak lulus," tutup Taufik.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewas KPK Umumkan Putusan Dugaan Pelanggaran Etik Firli Bahuri Rabu Depan
Dewas KPK akan mengumumkan putusan dugaan pelanggaran etik Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri pada Rabu (27/12).
Baca SelengkapnyaDewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca SelengkapnyaKecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Kecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Giliran Universitas Bung Karno Keluarkan Petisi Tolak Penyalahgunaan Kekuasaan di Pemilu 2024
KPU, Bawaslu, DKPP serta organ yang berada di bawahnya diinginkannya bersikap independen
Baca SelengkapnyaPerkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaDewas KPK Terima 149 Laporan Sepanjang Tahun 2023
Dari 62 laporan dugaan pelanggaran kode etik yang diterima Dewas KPK, sebanyak enam laporan telah ditindaklanjuti karena bukti atau alasan yang cukup.
Baca SelengkapnyaDKPP Resmikan Kantor Baru, Kemendagri: Semoga Semakin Efisien Menjalankan Tugas
DKPP diharapkan bisa bekerja secara lebih nyaman, melaksanakan tanggung jawab sepenuhnya,
Baca SelengkapnyaDewas KPK Umumkan Hasil Sidang Etik Firli Bahuri 27 Desember
Tumpak mengatakan putusan hasil sidang etik tersebut sudah disepakati oleh seluruh anggota Dewas KPK. Termasuk tanggal sidang pembacaan putusan tersebut.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca Selengkapnya