Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau kesiapan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Kamis (26/12), sebelum resmi digunakan pada 30 Desember 2013 nanti.

Dalam tinjauannya tersebut, Gubernur yang akrab disapa Jokowi yang memakai kemeja kotak-kotak merah tersebut mencoba melintasi JLNT Kampung Melayu-Casablanca sepanjang 110 meter, dan tinggi 18 meter.

Dalam tinjauan selama kurang lebih 15 menit ini, Jokowi mulai mencoba melintasi JLNT dari Karet menuju Kampung Melayu. Namun sayangnya, dari pantauan merdeka.com terlihat ada beberapa titik di JLNT yang belum teraspal rapi seperti di samping Hotel Le Meridien sampai gedung Sampoerna Strategic Square.

Seperti diketahui, pengerjaan proyek senilai Rp 840 miliar tersebut dimulai tahun 2010, yang dikerjakan dalam beberapa paket. Paket Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi. Lalu paket Jl Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya.

Sementara itu, paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya. Anggaran penyelesaian JLNT tahun ini dianggarkan dalam pos anggaran Dinas PU DKI dengan total nilai Rp 101,5 miliar.

Adapun rinciannya, pembangunan jalan layang paket KH Mas Mansyur sebesar Rp 64 miliar, paket Casablanca Rp 2 miliar, paket Jalan Prof Dr Satrio Rp 21,5 miliar, anggaran pembangunan ramp on off barat Rp1,5 miliar dan ramp on off timur Rp 12,5 miliar. Bentangan jalan layang di atas Jalan Jenderal Sudirman ini juga cukup panjang yakni mencapai 3,2 kilometer, dan tinggi 18 meter.