Jokowi \'rayu\' Ratu Atut loloskan 6 proyek
Merdeka.com - Gubernur DKI Joko Widodo bertemu dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah untuk membahas sejumlah rencana pembangunan. Dalam pertemuan itu Jokowi menyampaikan program pembangunan yang berbatasan dengan Banten.
"Ada enam hal yang ingin kami dibantu dari ibu gubernur agar ke depan dalam memulai kegiatan ini bisa semuanya lancar," kata Jokowi di Balai Kota Banten, Rabu (7/11).
Pertama pembangunan Cengkareng Drain yang sebentar lagi akan dimulai. Proyek itu kata Jokowi akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. "Pada kesempatan yang baik ini kami juga ingin memohon bantuannya agar Cengkareng Drain bisa segera dilanjutkan," kata Jokowi.
Yang kedua masalah Waduk Karian. Mengenai sumber air baku, menurut Jokowi, kalau memang diperbolehkan nantinya akan ditarik air bakunya, dan silahkan diolah oleh Pemprov Banten.
"Saya kira juga tidak ada masalah, tapi yang paling penting harganya jangan mahal-mahal," pintanya.
"Jadi standar harganya yang bisa kami jangkau dan kami beli, ini permohonan kami. Jadi memang ya kalau nanti dijual mahal, waduh bisa hitungannya nanti kalkulasinya kami berat," tambahnya.
Kemudian yang ketiga soal rel kereta di Semanan, Kalideres. Keempat mengenai jalur kereta api ke Cengkareng yang sekarang ini relnya tinggal sambungan sepanjang 7 sampai 8 kilo.
"Jadi nanti agar ibu gubernur juga bisa membantu, sehingga target kami nanti dengan KAI tahun 2013 sudah selesai, sehingga nanti dari Manggarai, Dukuh Atas bisa langsung menuju bandara," tuturnya.
Selanjutnya kelima masalah angkutan perbatasan. "Kami ingin ada beberapa tindak lanjut lagi, Tangerang dan Tangsel nanti juga tahun depan akan kita tindaklanjuti. Yang Tangselnya sudah, tinggal yang Tangerang," katanya.
Terakhir menurut Jokowi, masalah monorail. Jika memang terealisasi moda transportasi ini nantinya akan menghubungkan ke beberapa wilayah.
"Kalau nanti sudah diputuskan, memang akan jadi moda transportasi yang terintegrasi semuanya, Banten, Jawa Barat, Bekasi dan sekitarnya menuju DKI," ujarnya.
"Kalau memang nanti sebulan atau dua bulan ini kita putuskan, nanti juga mohon dibantu," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub Sebut Gran Max Kecelakaan di KM 58 dan Tewaskan 12 Orang Travel Gelap
Hasil penelusuran, minibus Gran Max yang terlibat kecelakaan dan terbakar ternyata travel gelap.
Baca SelengkapnyaPolisi: Semua Penumpang di Daihatsu Grand Max Meninggal dalam Kecelakaan di Km 58
Mobil Grand Max dalam kecelakaan maut di KM 58 jalan Tol Jakarta-Cikampek terungkap bernopol B-1635-BKT atas nama Yanti Setyawan Budidarma.
Baca SelengkapnyaKNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan KM 58: Sopir Travel Bodong Bekerja Melebihi Waktu
Penyebab kecelakaan tragis di KM 58 Jakarta-Cikampek terungkap. Salah satunya, sopir minibus Gran Max bekerja melebihi waktu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Sebut Gran Max Terlibat Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek Sudah 3 Kali Ganti Nama
Aan mengatakan, mobil Gran Max itu telah dijual dan berpindah tangan sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaPengakuan Sopir Bus Primajasa, Detik-Detik Kecelakaan Mengerikan di KM 58 Japek yang Tewaskan 12 Orang
Pengakuan Sopir Bus Primajasa, Detik-Detik Kecelakaan Tragis di KM 58 Japek yang Tewaskan 12 Orang
Baca SelengkapnyaBawa Penumpang 12 Orang, Grandmax Terlibat Kecelakaan di Km 58 di Tol Jakpek Overload
kendaraan tersebut mengangkut sebanyak 12 orang dan semuanya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Gran Max Maut Ternyata Ngebut Lebih 100 Km/Jam & Tak Ngerem saat Kecelakaan Tol Cikampek
Pihaknya menduga kecepatan mobil Gran Max ketika menabrak melebihi 100 kilometer per jam.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Kecelakaan Maut Tol Cikampek KM58 Jalur Contraflow, Polisi Pastikan Banyak Korban Tewas
Dari informasi di lapangan, jumlah korban dikabarkan masih bertambah.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Awal Mula Kecelakaan KM58 Tol Cikampek Jalur Contraflow, 12 Tewas Diduga Gran Max Oleng
Gran Max yang berada di jalur contraflow dari arah Jakarta itu, justru masuk ke jalur berlawanan
Baca Selengkapnya