Merdeka.com - Presiden Joko Widodo meminta Pemprov DKI menjadikan bus listrik sebagai armada baru di Jakarta. Jokowi menyebut, penggunaan bus listrik bisa mengurangi kebutuhan minyak global.

Permintaan ini bermula ketika Jokowi memberikan sambutan dalam acara The 42nd Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition. Jokowi menceritakan berdasarkan artikel yang dia baca di Bloomberg, kota besar di Tiongkok sudah menjadikan bus listrik sebagai angkutan umum.

"Tiongkok sedang mengganti 100.000 bus kota dan bus angkutan publik tiap tahunnya. Ini mestinya dimulai dari Jakarta dulu, Pak Wakil Gubernur di sini hadir. Ganti busnya yang listrik," kata Jokowi disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin di Jakarta Convention Center, Plenary Hall, Jakarta, Rabu (2/5).

Namun demikian, Jokowi tidak ingin memaksakan kehendak pada Pemprov DKI. Dia mempersilakan kepada Gubernur atau Wakil Gubernur DKI untuk mengambil keputusan apakah mengganti bus yang digunakan selama ini dengan bus listrik atau sebaliknya.

"Terserah Pak Gub dan Pak Wagub," ucapnya.

Jokowi menyebut, saat ini kota-kota besar di dunia selain Shenzhen, Tiongkok sudah menjadikan bus listrik sebagai moda transportasi umum. Misalnya London, Paris, Los Angeles, Meksiko City. Jokowi berharap sebentar lagi ibu kota Indonesia bisa menggunakan bus listrik sebagai transportasi umum.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, masih berdasarkan artikel yang dibacanya dari Bloomberg, tahun ini kendaraan listrik di dunia akan menghilangkan permintaan minyak global sekitar 279 ribu barrel per hari. Angka ini ekuivalen dari total konsumsi minyak nasional tahunan di Yunani.

"Di situ disebutkan dan dari 279 ribu barrel per hari yang dihemat sekitar 233 ribu barrel per hari. Dihemat melalui bus listrik dan bus angkot," jelasnya.