Merdeka.com - Kesan kumuh sulit dilepaskan dari Jakarta yang notabene ibu kota negara. Bayangkan saja, di Kota Metropolitan terdapat ratusan daerah kumuh. Lebih ironis lagi, banyak kawasan itu dihuni oleh warga.

Gubernur DKI Joko Widodo mengatakan, saat ini terdapat 360 kawasan slum area (daerah kumuh) di Jakarta. Jokowi mengaku jengah melihat pemandangan itu. Dia pun menargetkan dalam tempo 5 tahun wilayah itu dapat segera ditata.

"Kita ini termasuk 6 besar ibu kota yang mempunyai slum area yang banyak," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Rabu (6/2).

Untuk melakukan penataan, menurut Jokowi, para warga yang tinggal di daerah kumuh harus segera direlokasi. Agar mereka tak terbengkalai, Pemprov DKI mencanangkan program untuk membangun Rusunawa. Saat ini sejumlah lahan sudah disiapkan.

"Kira-kira baru ada 250 Ha. Kebutuhan kita kira-kira hampir 1.200-an Ha. Lokasinya di mana-mana yang dekat dengan slum area. Saya enggak hafal, di mana saja 360 slum area," tuturnya.

"Kalau yang ini kira-kira hanya dapat 3 dan 4 tower tahun ini. Tapi kita akan cari terus. Kita enggak ngitung karena kebutuhan kita ini banyak sekali. Rusun itu kita butuh 7 ribu unit," tambahnya.

Jokowi juga ingin pembangunan dilakukan secara besar-besaran. Yang pertama, menurutnya, mengumpulkan lahan sebanyak-banyaknya. "Kalau siap, baru masuk semuanya ke lahan itu. Entah rusun, entah dengan penataan, tapi yang jelas kita mau fokus dengan penataan kawasan kumuh," katanya.

"Tahun ini ada tambahan. Tapi kalau tambah satu-dua itu untuk apa. Tambah tuh sekalian 100. Ini yang akan kita cari. Kita mau fokus secara besar-besaran untuk bangun itu. Kalau ndak, kawasan kumuh di Jakarta nggak akan habis," tandasnya.