Merdeka.com - Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Tanah Abang masih terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Sebab, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin membuat pasar Tanah Abang seperti layaknya pusat grosir di Taiwan dan Moskow.

"Banyak (contohnya). Saya muter dulu di Taiwan, Moskow, banyak. Mereka tertata sehingga menjadi tempat yang menarik untuk wisata, bukan hanya berdagang. Jadi nanti yang datang berjuta-juta, harganya juga murah-murah," kata Jokowi saat memantau pembangunan Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (6/7).

Penataan PKL Tanah Abang yang menjadi biang kemacetan lalu lintas merupakan alasan mantan wali kota Solo ini untuk mewujudkan Pasar Tanah Abang sebagai pusat grosir berskala internasional. Oleh karenanya, Blok G sebagai relokasi PKL nantinya akan menjadi tempat yang layak untuk berbelanja.

"Ini akan menjadi sebuah pusat perdagangan grosir paling besar se-Asia, karena ini gede banget. Panduan untuk desainnya udah ada. 10 sampai 15 tahun lagi baru kelihatan," ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan semua PKL di kawasan Tanah Abang nantinya tidak ada yang berjualan di luar area Blok G. Selain itu, para pedagang dapat menjaga kebersihan dan kelayakan tempat berjualan mereka.

"Ya bersih-bersih dijaga selama enam bulan, setahun kalau perlu, supaya bersih. Kalau ada satu yang dibiarkan (berdagang diluar) itu nggak boleh, karena semua harus berdagang di dalam," imbuh penggemar musik metal ini.