Jokowi harus tegas atasi sopir Kopaja ugal-ugalan
Merdeka.com - Belakangan ini, sering terjadi kecelakaan bus Kopaja di jalanan Ibu Kota. Indikasi kecelakaan sebagian besar disebabkan oleh ulah sopir Kopaja yang sering ugal-ugalan saat berkendara.
Seperti kejadian Kopaja 502, Tanah Abang-Kampung Melayu menabrak pemotor yang dikendarai suami istri tepat di perempatan lampu merah hingga kritis. Akibatnya, warga yang kesal dengan kejadian itu langsung menghancurkan Kopaja dan ingin menghajar sopir. Namun, sopir Kopaja lari terbirit-birit, dan nekat nyebur ke kali yang ada di sekitar lokasi.
Kejadian kedua, Kopaja jurusan Depok menabrak sepeda motor di depan universitas Pancasila, Lenteng Agung Jakarta Selatan. Akibatnya, pengemudi Kopaja dan pengendara sepeda motor serta empat penumpang dibawa ke Rumah Sakit karena mengalami luka ringan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Azas Tigor Nainggolan harusnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) untuk konsisten dalam penegakan angkutan umum.
"Ya Gubernur dapat mengarahkan ke Dishub untuk bertindak tegas, tidak ada ampun dan kompromi," ujar Tigor kepada merdeka.com, Minggu (5/5) malam.
Menurutnya, kecelakaan berawal adanya pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yang dilakukan pengemudi Kopaja. Dia menilai, banyak sopir Kopaja yang tidak memiliki SIM dan luput dari pengawasan petugas.
"Coba cek sopirnya punya SIM enggak? Pasti suka melanggar terus kebut-kebutan, itu karena enggak ada pengawasan. Harusnya ditindak tegas dan diawasin," ungkapnya.
Untuk itu, Tigor meminta selain menambah jumlah Tranjakarta dan peremajaan bus sedang (Metromini/kopaja). Pemprov juga melakukan perbaikan keselurahan seperti mentalitas sopir dan pengusaha Kopaja dilakukan pengontrolan.
"Izin trayek harus dicek. masak mobil busuk-busuk bisa beroperasi itu. Ke mana itu lho pembinaan, makanya semua bisa dilakukan, peremajaan, perawatan dan managemen kontrol harus dilakukan dan evaluasi izin trayek," terangnya.
Tigor mengaku sudah sejak lama meminta pihak Dishub dan kepolisian untuk menindak tegas pengemudi angkutan umum dan pemilik Kopaja yang melanggar. Sebab, selama ini sering terjadi kecelakaan Kopaja akibat tindakan aparat dinilai lemah.
"Ada kecelakaan seperti ini, harusnya tindak tegas pengemudinya dan kandangkan kendaraannya. Sehingga ada pengalaman buat pengemudinya untuk jera," ucapnya.
Selain itu, harus dilakukan razia secara rutin oleh petugas. Apabila perlu ijin trayek dari Kopaya yang mengalami kecelakaan dicabut.
"Jadi itu harus kedepan Dishub dan Kepolisian harus punya database perilaku pengemudi dan pengusaha angkutan umum, kalau perlu ijin trakyek dicabut saja yang kopaja kecelakaan-kecelakaan itu," jelasnya.
Lantas, dia bandingkan kondisi angkutan umum di Jakarta dengan Singapura yang berbanding terbalik. Pasalnya, perawatan dan managemen yang bagus dapat membuat kondisi angkutan umum di Singapura 7-8 tahun masih laik pakai.
"Di Singapura perawatannya bagus, dan enggak dikorupsi. Karena ada penegasan dan ketegasan. Kalau di sini coba lihat, banyak yang hancur, paling 7 sampai 8 tahun sudah mogok karena enggak ada perawatan yang bagus," tegasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Gubernur DKI Jakarta Dipilih Rakyat
Jokowi menyampaikannya dalam rapat membahas RUU DKJ bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI Nilai Jakarta Butuh Calon Gubernur seperti Jokowi, Bersiap Usung Kaesang?
PSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi Sentil Jalan di Jateng Rusak, Segini Besaran Dana Perbaikan Era Gubernur Ganjar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir jalan rusak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaHasto Minta Jokowi Janji Depan Rakyat Tak Ambil Alih PDIP dan Golkar
Hasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran
Golkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya