Merdeka.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Selain di Jakarta, pesta olahraga itu juga akan digelar di Palembang.

Khusus persiapan di Jakarta, Pemprov DKI akan melakukan rekayasa lalu lintas agar tak sebabkan kemacetan. Sesuai usulan Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) sebagai penanggungjawab, diharapkan jarak tempuh dari lokasi penginapan atlet yang terletak di Kemayoran ke kawasan Gelora Bung Karno hanya 34 menit. Sedangkan saat test event 8 Februari hingga 15 Februari 2018 jarak tempuh mencapai 60 menit.

"Pertama rekayasa lalu lintas yang sudah disiapkan. Baik rute melalui tol maupun nonton. Kemudian yang kedua adalah pengaturan jumlah traffic yang melewati daerah itu terkait dengan kegiatan belajar dan kegiatan kerja," kata Anies usai menggelar rapat koordinasi (Rakor) evaluasi pelaksanaan 2018 Asian Games di Gedung Wisma Serbaguna, Gedung INASGOC, Jakarta, Senin (19/2).

Sedangkan kemungkinan meliburkan anak sekolah, kata Anies, masih akan dibahas lebih lanjut dan belum ada keputusan.

"Tapi kita sedang mematangkan sekarang sampai betul-betul semua skenario lengkap, termasuk mengatur kegiatan belajar-mengajar. Jadi pada saat ini masih dibuat rekayasa-rekayasanya dan kemudian kita akan umumkan," tuturnya.

Sebab, gelaran Asian Games selama 14 hari. Dalam pelaksanaan terdapat 6 hari libur dan ini yang akan jadi bahan pertimbangan untuk rekayasa lalu lintasnya. Sehingga target 34 menit bisa tercapai.

"Kita nanti akan atur sesudah fix nanti baru diumumkan rekayasa lalinnya. Tapi tujuan utamanya adalah memastikan target waktu tempuh sesuai yang diharuskan dapat tercapai. Insya Allah bisa," jelas Anies.

Venue Asian Games selesai tepat waktu

Khusus venue-venue yang ada di Jakarta, Anies memastikan progresnya sudah hampir selesai. Untuk equestrian penyelesaiannya sudah mencapai 99 persen, stadion BMX 60 persen dan velodrome 83 persen. Sementara progres LRT sudah 60 persen.

"Dari sesi target-target yang ditugaskan ke kita, Alhamdulillah on schedule kemudian penyediaan tempat latihan berjalan lebih cepat dari target," jelasnya.

Namun untuk LRT memang ada beberapa catatan, terlebih beberapa waktu yang lalu terjadi kecelakaan kerja. Meski demikian, hal itu tidak membawa masalah besar. Solusinya, akan ditambahkan shift kerja dan alat-alat berat sehingga bisa sesuai jadwal pengoperasiannya.

"On schedule on budget on quality. Lalu di jadwal secara umum terkait LRT bulan April nanti kereta sudah datang, dan harapannya sudah mulai bisa dipasang bulan Mei-Juni commisioning, dan Juni LRT sudah bisa operasional," tutup Anies.